Solo — Upacara sembahyang Dongzi menyambut datangnya musim dingin di Tiongkok dilaksanakan umat Konghuchu di Litang Makin, Jagalan, Jebres, Solo, Jumat (21/12). Dalam acara tersebut juga diwarnai liyuan (pengangkatan) rohaniwan.
Sekretaris Majelis Agama Khonghucu Indonesia (Makin)/Klenteng Solo, Adhi Candra mengatakan, sembahyang Dongzi merupakan salah satu ritual kepada Tian (Tuhan Yang Maha Esa) yang diadakan setahun sekali. Selain sembahyang kepada Tian, juga dilakukan sembahyang Khongcu yaitu sembahyang kepada Nabi Kongzi.
“Dalam setahun kita mengerjakan empat sembahyang wajib di antaranya King Thi Kong (menyambut datangnya musim semi), Pek Cun (saat musim panas), Tiong Chiu (saat musim gugur), dan Dongzhi/Tangcik (saat musim dingin). Selain itu kami juga mengadakan sembahyang kepada Nabi Kongzi yang pada saat berusia 56 tahun, beliau mengembara menyebarkan ajaran berisi kebajikan atau Ru Jio selama 19 tahun,” urai Adhi Candra ditemui sebelum upacara sembahyang.
Dalam kesempatan tersebut, sebanyak 8 Jiaosheng dan 5 Wenshi dinaikkan jabatannya yang semula menduduki Jiaosheng menjadi Wenshi, sedangkan yang Wenshi naik menjadi Xueshi.
“Mengingat jumlah Xueshi di Indonesia ini hanya 8 orang maka dalam kesempatan ini juga diadakan pengangkatan dari yang semula menduduki jabatan Jiaoseng menjadi Wenshi dan dari jabatan Wenshi menjadi Xueshi,” ucapnya.
Uniknya dalam acara tersebut, di antara lima Wenshi yang dinaikkan jabatannya menjadi Xueshi, ada dua orang yang asli keturunan Jawa, yakni Ws Titis Triwarsi dari Mojokerto dan Ws Sudarno AS (Kutoarjo). Seusai pengangkatan jabatan tersebut diharapkan para pemuka Khonghucu itu dapat lebih melayani umat di wilayah tempat mereka berada.