Sragen – Aksi pencurian diserta kekerasan (Curas) kembali terjadi di Sragen. Peristiwa itu menimpa Paryono (45), warga Desa Kalanga, Kecamatan Gemolong, yang berprofesi sebagai tukang ojek. Dia menjadi korban kejahatan yang dilakukan oleh pelaku yang berpura-pura sebagai penumpang ojek.
Informasi yang dihimpun di Mapolres Sragen, Selasa (25/12), aksi pencurian dengan kekerasan tersebut terjadi pada minggu (23/12) dinihari ketika korban tengah mangkal di kawasan simpang empat Gemolong. Korban waktu didatangi oleh pelaku yang berpura-pura hendak menyewa jasa ojek. Kepada korban, pelaku mengaku minta diantar menuju daerah Ampel, Kecamatan Andong, Boyolali.
Tanpa curiga sedikit pun, korban yang memang lagi sepi penumpang itu langsung mengiyakan. Dengan menggunakan sepeda motor Honda Supra X Nopol AD 3903 KY miliknya, dia mengantar si penumpang menuju lokasi yang ditunjukkan.
Beberapa saat setelah meninggalkan pangkalan ojek menuju Andong, Boyolali, tepatnya di Dusun Lemah Putih, Desa Jeruk, Kecamatan Miri, Sragen mendadak korban terkejut lantaran pelaku yang tengah membonceng di belakangnya tiba-tiba menodongkan senjata tajam ke tubuh korban dan memintanya untuk berhenti.
Tidak hanya itu, pelaku juga meminta korban agar menyerahkan sepeda motor miliknya. Menyadari posisinya terancam, Paryono akhirnya berhenti dan pura-pura menuruti kemauan pelaku. Dengan keberanian yang ada, korban nekat melakukan perlawanan dengan tangan kosong. Namun usahanya itu tidak berhasil, korban malah jatuh tersungkur dan pingsan setelah melakukan perlawanan. Korban akhirnya ditemukan warga belur menjelang pagi hari dalam kondisi babak.
Sementara itu, Kasubag Hmas Polres Sragen AKP Sri Wahyuni, mewakili Kapolres AKBP Susetio Cahyadi, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Selain meminta keterangan korban dan saksi polisi juga terus memburu keberadaan pelaku yang diperkirakan masih berada di wilayah Solo raya. “Selain mengalami luka fisik, sepeda motor korban juga dibawa kabur oleh pelaku,” katanya.