Solo — Pengoperasian Railbus belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. PT Kereta Api Indonesia (KAI) meminta sejumlah permintaan pada Pemkot sebelum mengoperasikan Railbus nanti.
Humas KAI Daops VI Yogyakarta, Sri Winarto mengungkapkan, pihaknya meminta bantuan personel dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo untuk menjaga perlintasan rel kereta api tanpa pintu yang dilalui Railbus. Terutama, pada rute sepanjang jalur Solo sampai dengan Stasiun Sukoharjo.
“Dari Solo sampai dengan Sukoharjo setidaknya ada 10 persimpangan tanpa palang pintu. Kami tidak mau bertanggungjawab atas pengamanan (persimpangan tanpa palang) ini,” katanya kepada wartawan, Selasa (25/12).
Dengan penempatan petugas Dishubkominfo di sejumlah titik persimpangan tak berpalang, bisa menjamin keamanan dan keselamatan pengguna kendaraan yang lewat di jalur tersebut. Pasalnya, KAI keberatan jika harus menempatkan personelnya menjaga persimpangan yang mayoritas berada di dalam Kota Solo tersebut. Alasannya, butuh anggaran tambahan yang besar untuk menambah personel.
Permintaan lain, KAI meminta anggaran subsidi kepada Pemkot Solo. Alasannya, kota Solo ikut diuntungkan dengan ditambahnya tempat pemberhentian Railbus di sepanjang Jl Slamet Riyadi.
Seperti diketahui, Pemkot mengajukan permintaan pada KAI untuk menambah titik pemberhentian di sejumlah sentra bisnis di Kota Solo, seperti Beteng Trade Center (BTC), Solo Grand Mall (SGM) dan Kampung Batik Kauman. Pemkot bersedia menyediakan insfrastruktur tambahannya, yakni halte portable yang ditempatkan di titik-titik tersebut.