Solo — Kualitas penyidik di jajaran Polresta Solo pada tahun 2012 mengalami penurunan. Pada tahun 2012 ini tercatat sebanyak 815 laporan kejahatan namun hanya 339 kasus yang dapat terselesaikan.
“Dari hasil Analisa dan Evaluasi tahun 2012 kualitas para pelaku kejahatan mengalami kenaikan. Sedang untuk kualitas dari penyidik polresta sendiri dalam menangani kasus tindak kriminal mengalami sedikit penurunan,” ujar Kapolresta Solo Kombes Pol Asdjima’in saat memberikan informasi terkait dengan hasil Analisa dan Evaluasi (Anev) tahun 2012, Minggu (30/12).
Dari informasi yang dihimpun Timlo.net, tindak kriminalitas seperti pencurian dengan pemberatan (Curat), Pencurian kendaraan bermotor (Curanmor), Narkoba, Penganiayaan dengan pemeberatan (Anirat), Pencurian dengan tindak kekerasan (Curas), kejadian kebakaran atau pembakaran, Perkosaan, uang palsu (upal), penipuan, serta aksi terorisme jumlah prosentase laporan menurun hingga dua persen. Sedang untuk prosentase penyelesaian menurun hingga 18 persen.
“Beberapa kasus yang mengalami kenaikan itu seperti Curat, Curas, Anirat, Kebakaran, Penipuan dan Terorisme, sedangkan kasus yang lain seperti Curanmor, Narkoba mengalami penurunan. Dari dari semuanya itu yang jelas angka kejahatan di Kota Solo mengalami penurunan walau prosentasenya sedikit,” jelas mantan Kapolres Purworejo ini.
Menurutnya kenaikan kasus curat tersebut kebanyakan terjadi di beberapa tempat seperti di rumah kosong, tempat parkir, dan toko atau ruko yang tidak ada Pam Swakarsanya. Sedangkan untuk kasus Curat, rata-rata terjadi di tempat atau wilayah jalan sepi atau di kampung-kampung yang kurang pengawasan dari aparat kepolisian, dengan rata-rata korban adalah perempuan.