Sragen – Tabrakan terjadi antara mobil pemadam kebakaran (Damkar) dengan sebuah truk yang sedang di parkir di pinggir jalan di Desa Slogo, Kecamatan Tanon, Sragen. Ironisnya, mobil Damkar Pemkab Sragen Unit Gemolong tersebut mengalami kecelakaan justeru ketika akan melakukan tugas untuk memadamkan kebakaran gudang springbad dan almunium milik Ngatimin (50), warga Desa Kalikobok, Kecamatan Tanon.
Peristiwa tersebut terjadi pada Jum’at (4/1) sore sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu rombongan Damkar berniat memadamkan kebakaran gudang springbad dan almunium Desa Kalikobok, Kecamatan Tanon. Ketika itu, empat anggota tim Damkar dari Unit Gemolong meluncur dengan mobil dengan Nopol AD 9593 KE yang dikemudikan Eko Rismiyanto.
Naas, saat melintas di Desa Slogo, Kecamatan Tanon, mobil pemadam yang dipacu dalam kecepatan kencang itu menabrak truk Nopol AG 8289 RC milik Sujono (32), warga Tulung Agung, Jawa Timur yang tengah diparkir di tepi jalan. Tabrakan dipicu saat Eko Rismanto tidak kuasa mengendalikan mobil karena terpepet oleh truk yang melaju dari arah berlawanan.
Bermaksud menghindari truk tersebut, Eko langsung membanting setir ke kiri jalan dan langsung membentur truk yang tengah diparkir. Sementara truk dari arah berlawanan yang tidak diketahui identitasnya langsung kabur melanjutkan perjalanan menuju arah Gemolong.
Karena mengalami kecelakaan, rombongan akhirnya batal menuju lokasi kebakaran. Sedangkan mobil Damkar dan truk milik Sujono langsung dibawa ke Polres Sragen. “Beruntung saat kejadian tiga anggota tim pemadam yang duduk di samping sopir langsung angkat kaki sehingga tidak terkena benturan,” ujar Kepala UPTD PMK Sragen, Has Cahyanto di Polres Sragen.
Kendati ke-4 anggota tim pemadam tidak mengalami cidera parah, kata dia, tetapi kerusakan parah justru terjadi pada body mobil bagian kiri depan yang membentur bak truk milik Sujono. “Body depan ringsek, perkiraan untuk perbaikan ya sekitar Rp 20 juta. Sebab spesifikasi mobil pemadam berbeda dengan mobil biasanya,” tambahnya.
Sementara itu Sujono, sopir truk asal Tulung Agung , Jawa Timur itu juga mengaku kaget ketika mendengar benturan keras di luar warung makan. Ketika kejadian, ia bersama keneknya tengah beristirahat di warung mie ayam usai mengantar miehun ke Semarang. “Karena body truk cukup besar, posisi truk memang sedikit masuk ke badan jalan,” ujarnya.