Sragen — Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sragen mempunyai lembaga baru yang dinamakan Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP). Peresmian LHKP ini dilakikan, Kamis (7/2) di Kantor PDM Sragen yang dikemas dalam acara ‘Halaqoh Politik, Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Muhammadiyah Kabupaten Sragen’.
Ada dua pembicara yang dihadirkan dalam acara tersebut, yaitu Pengamat Politik dari UNDIP, Dr Teguh Yuwono dan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Yani. Acara ini juga dihadiri Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman serta puluhan pengurus dan aktivis Muhammadiyah dari 20 kecamatan.
Ketua LHKP Budi Santoso ketika ditemui Timlo.net di sela-sela acara mengatakan, tujuan digelarnya acara halaqoh ini adalah untuk memperkenalkan lembaga baru LHKP tidak hanya kepada anggota Muhammadiyah, tetapi juga kepada masyarakat pada umumnya.
Tujuan lainnya adalah melalui LHKP, Muhammadiyah ingin membantu memberikan kritik dan saran dalam pengawasan atas jalannya kebijakan publik yang diberlakukan di Kabupaten Sragen. sedangkan yang menjadi visi adalah menjadikan anggota Muhammadiyah sebagai insan yang sadar dan mampu menerapkan politik dan kebijakan publik yang islami.
Budi menyatakan, Muhammadiyah tidak pernah menggiring anggotanya untuk terjun ke dunia politik. Karena pada dasarnya Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang melaksanakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar.
“Setiap warga Muhammadiyah harus paham, sebab Muhammadiyah tidak berafiliasi terhadap salah satu parpol apa pun. Tetapi Muhammadiyah memperbolehkan warganya untuk memilih,” kata Budi.
Sementara itu Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman mengharapkan, melalui lembaga baru tersebut Muhammadiyah dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap pemerintah. Baik kritikan atau masukan yang ditujukan kepada pemerintah agar ditujukan untuk membangun bangsa.
“Karena pilihannya hanya dua ingin membangun bangsa atau ingin merusak bangsa. Saya harap kritikan itu adalah dalam rangka membangun bangsa,” katanya.
