Solo — Bila orang mendengar tentang bisnis online, maka yang terlintas di benak mereka adalah beberapa hal teknis seputar website, Internet, bahasa pemograman dan kode-kode. Banyak orang beranggapan bahwa bisnis online hanya cocok untuk mereka yang memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang teknologi komputer dan Internet.
Tapi rupanya hal ini disanggah oleh sosok pebisnis online yang satu ini. Dikenal dengan nama River Maya di dunia online, perempuan kelahiran Solo, 11 Juni tersebut meraih kesuksesan dalam bisnis Internet walaupun tanpa latar belakang teknologi sama sekali. Di dunia maya, wanita yang sekarang tinggal di Yogyakarta ini terkenal di kalangan komunitas blogger Indonesia karena kesuksesannya dalam meraih penghasilan lewat program-program affiliate internasional seperti Amazon, ClickBank, Commision Junction hingga meraup penghasilan puluhan juta rupiah tiap bulannya.
Maya, panggilan akrab River Maya mengatakan bahwa dia belajar hal-hal teknis seputar bisnis online secara otodidak. “Saya tidak punya latar belakang IT (Information Technologi-red) sama sekali. Untuk hal-hal yang berhubungan dengan Internet marketing, saya belajar sendiri,” terangnya saat ditemui Timlo.net, di sela-sela seminar Bisnis Online: Meledakkan Omzet dengan Bisnis Online, yang diadakan di Solo Inn, Jl Slamet Riyadi, Minggu (17/2) siang.
Dalam sesi acara yang diisinya, lulusan teknologi pertanian di Institut Pertanian Stiper (Instiper) tersebut menceritakan awal mula dia mengenal bisnis online di mana dia mencari cara untuk mencari uang tambahan di sela-sela waktu luangnya mengantar dan menunggui anaknya bersekolah di sebuah playgroup di Jakarta selama beberapa jam setiap hari.
“Memang waktu itu ada ibu-ibu yang juga menunggu anak mereka. Tapi mereka menghabiskan waktu luang dengan kegiatan shopping, malah mengeluarkan uang,” terang wanita yang juga membuat blog tentang tutorial WordPress tersebut. Padahal sebagai ibu rumah tangga, satu-satunya pemasukannya berasal dari sang suami.
“Waktu itu saya berpikir bagaimana caranya supaya selama tiga jam saya menunggu anak saya, saya bisa mendapat penghasilan,” kata Maya.
Karena kebetulan terdapat warnet (warung internet) di dekat playgroup tersebut, maka dia memutuskan untuk mencari informasi melalui Internet.
Namun, Maya menuturkan bahwa waktu itu tidaklah mudah untuk belajar bisnis online karena teknologi Internet sendiri sedang berkembang di Indonesia dan informasi yang tersedia waktu itu masih terbatas. Dalam perjalanannya untuk belajar soal bisnis online ini, Maya bahkan sempat tertipu beberapa kali saat mencoba berjualan barang melalui internet.
Kemudian sekitar tahun 2005, Maya bergabung dengan sebuah sekolah bisnis online di mana dia mulai belajar untuk mengembangkan bisnis online tersebut hingga meraih keberhasilan seperti yang dialaminya saat ini.