Klaten — Hujan deras yang belakangan ini mengguyur wilayah Klaten, mengakibatkan sejumlah sungai di wilayah Cawas meluap sehingga merendam puluhan hektar sawah petani di 3 desa, yaitu Karangasem, Burikan dan Tugu.
Untuk mengatasi gagal panen, sebagian petani terpaksa mendirikan lagi tanaman padi yang roboh di tengah banjir dengan cara diikat dengan tali. Selain itu sebagian petani memilih melakukan panen dini daripada tanaman padinya yang sudah berbuah mengalami patah leher.
Ranto, salah satu petani Desa Karangasem, Cawas, Selasa (5/3) mengungkapkan, air yang merendam sawahnya berasal dari luapan sungai gamping dan sungai jaran. meski beberapa titik tanggul yang sebelumnya jebol sudah diperbaiki, namun genangan air yang sudah merendam areal persawahan tidak bisa segera surut. “Jika kondisi air seperti ini terus petani yang tanamannya baru mulai berbuah bisa gagal panen,” ujarnya.
Sementara, petani lainnya, Sumar, lebih memilih melakukan panen dini, meski kondisi tanaman padinya sebenarnya belum waktunya dipanen. “Daripada merugi besar, lebih baik saya panen lebih dini mas, meski masih hijau,” ungkap Sumar.
Selain akibat luapan dari Sungai Gamping dan Jaran, buruknya saluran irigasi di wilayah Cawas diduga menjadi penyebab terendamnya sawah petani, karena genangan air tidak bisa segera tuntas. Petani berharap dinas terkait segera turun tangan mengatasi permasalahan petani di wilayah Cawas.