Sukoharjo — Dalam kurun waktu 2 bulan terakhir, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Chikungunya di Kabupaten Sukoharjo terus meningkat. Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, bahwa hingga Februari tercatat sebayak 206 warga terserang Chikungunya, dan 39 warga lainnya terjangkit DBD.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, dr Guntur Subiyantoro, Jumat (8/3) mengungkapkan, maraknya kasus DBD dan Chikungunya dipengaruhi karena faktor kebersihan lingkungan. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk intensif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan masing-masing.
“Kasus DBD kita perkirakan akan mengalami kenaikan pada tahun ini. Tahun 2012 lalu, kasus DBD hanya ditemui 45 kasus. Tapi pada tahun 2013, dalam 2 bulan awal saja sudah ada 39 kasus. Ini karena faktor lingkungan. Kami imbau masyarakat untuk intensif membersihkan lingkungan dan PSN,” ungkap dr Guntur.
Dinas Kesehatan juga menyediakan bubuk Abate untuk dibagikan secara gratis kepada warga. Bubuk Abate telah didistribusikan melalui Puskesmas di setiap Kecamatan. Prosedur untuk mendapatkan bubuk abate harus melalui surat pengantar RT setempat.
“Warga yang ingin mendapatkan bubuk Abate gratis harus membawa surat pengantar RT. Jika Ketua RT yang datang sendiri untuk mewakili warga ke Puskesmas malah lebih baik. Bubuk Abate untuk mencegah jentik nyamuk berkembang di tempat penampungan air,” imbuhnya.