Solo — Kekerasan tidak hanya mencakup pada fisik semata. Di jaman yang serba canggih seperti sekarang ini, wujud kekerasan dapat mencakup secara global. Salah satunya kekerasan secara verbal dengan menggunakan media-media yang tersedia. Baik jejaring sosial, short massage service (SMS) ataupun media lainnya.
Melalui Seminar Anti Bullying yang digelar di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef, Solo, Kamis (14/3), para siswa diberikan pembekalan tentang kekerasan yang saat ini dilakukan. Dengan pemanfaatan media jejaring sosial yang telah menjamur di kalangan anak muda, mereka kian mudah mengejek, menjelek-jelekkan serta mengupload gambar-gambar kurang sopan dari salah seorang temannya.
“Hal-hal tersebut telah termasuk ke dalam kategori cyber bullying,” ujar Mirza Annisa Izati, pembicara dalam Seminar Anti Bullying tersebut.
Dijelaskan, terkadang para pelaku cyber bullying tidak menyadari bahwa tindakannya tersebut dapat mengakibatkan seseorang merasa tersakiti. Pelaku hanya mengira, kelakuannya sebatas bercanda atau hanya ingin membuat sebuah sensasi.
“Karena terlalu dekatnya sang pelaku cyber bullying ini dengan korban, terkadang mereka hanya menganggap itu merupakan candaan. Namun di balik itu, kita tidak tahu, sejauh mana korban merasa bahwa kelakuan pelaku tersebut keterlaluan. Apabila hal itu terus ditanggapi dan terjadi saling ejek di dunia maya maka akan mengakibatkan kekerasan di dunia nyata,” ujar Mirza Annisa kepada wartawan.
Dirinya,berharap melalui seminar tersebut, para siswa sadar bahwa perilaku cyber bullying tidak dibenarkan. “Semoga melalui acara ini, mereka yang tanpa sadar melakukan cyber bullying mengerti dan menghentikan perilakunya. Selain itu, korban cyber bullying juga diminta tidak menutup diri. Mereka dapat menceritakan apa yang dialaminya kepada orang terdekat,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Humas SMA Pangudi Luhur Santo Yosef, FX Triyas Hadi Prihantoro menyambut positif kegiatan yang diadakan tersebut. Pihaknya selalu terbuka untuk bekerja sama dengan pihak-pihak yang peduli terhadap perkembangan siswanya. Selain itu, acara tersebut juga untuk memeriahkan jelang ulang tahun sekolah Santo Yosef ke-62 tahun.
“Kami selalu terbuka dengan pihak-pihak yang memperhatikan pendidikan karakter siswa. Kami menilai positif dengan mengangkat tema tentang cyber bullying yang saat ini sangat meresahkan. Khususnya di kalangan anak muda,” terangnya.