Solo — Setidaknya ada tiga hal yang menjadi kunci utama bagi seseorang untuk menjadi seorang pemain basket profesional. Hal ini disampaikan Jerry Lolowang, salah satu pemain basket dari klub Satya Wacana Angsapura Salatiga dalam kelas AkBer ke 48 “Shoot Your Dream” yang diadakan di Solo Computer Center Point (CCP), Jalan Slamet Riyadi, Purwosari, Kamis (14/3).
Dalam kelas ini, tim basket Satya Wacana Angsapura Salatiga yang terdiri dari Budi Sucipto,Musthofa Ramadhan, Tri Hartanto, Firman Dwi, Jerry Lolowang dan asisten pelatih Efri Meldy berbagi pengalaman mereka menjadi tim basket profesional.
Menurut Jerry ada tiga kunci yang harus dimiliki seseorang bila dia ingin menjadi pemain basket profesional. Ketiga hal itu adalah latihan fundamental, komitmen dan nilai. Jerry menceritakan bahwa dia dan anggota tim yang lain tetap melatih gerakan-gerakan fundamental mereka bahkan sebelum jam latihan di mulai.
Pria kelahiran Desember 1986 ini mengibaratkan latihan fundamental ini seperti latihan makan dengan sendok yang dilakukan seorang bayi. Pada awalnya, bayi itu akan melakukan berbagai kesalahan sehingga makanan malah masuk ke hidung atau mata. “Mungkin kita tidak ingat bagaimana kita berlatih makan dengan sendok. Tapi sekarang, bila kita makan dalam suasana gelap pun, tetap saja makanan tersebut akan kita masukkan ke mulut dengan mudah,” terangnya.
Latihan gerakan-gerakan dasar ini bagi tim tersebut merupakan suatu hal yang penting karena akan mempengaruhi sejauh mana prestasi sebuah tim basket atau seorang pemain basket. Semakin mahir mereka dalam menguasai gerakan-gerakan dasar seperti dribble, passing, shotting maka semakin besar peluang tim tersebut untuk maju.
Kunci kedua adalah komitmen. Bila seseorang ingin menjadi pemain basket profesional maka dia harus berkomitmen dalam berlatih. Dia menempatkan basket sebagai prioritas utamanya. “Misalnya besok ada latihan pagi, maka bila kita berkomitmen kita harus tidur lebih awal,” terang Jerry.
Komitmen ini juga ditunjukkan dengan pengaturan waktu antara jadwal latihan dan kegiatan-kegiatan lain.
Sementara kunci ketiga adalah nilai. Masing-masing orang tentu memiliki nilai yang berbeda dan tujuan yang berbeda dalam bermain basket. Tapi salah satu kebiasaan yang diterapkan oleh pelatih tim basket Satya Wacana adalah bahwa bermain basket tidak hanya untuk menang. Ada nilai-nilai lain misalnya kerja sama, kebersamaan, kerja keras dan kesabaran.
Dalam kelas tersebut, para anggota tim Satya Wacana juga menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para peserta seputar dunia basket profesional.