Wonogiri — LPG berusbsidi ukuran 3 kilogram sampai saat ini masih mengalami kelangkaan di wilayah Wonogiri. Lantaran itulah, harganya melambung hingga di kisaran Rp 17 ribu.
Seorang pengecer LPG Desa Tukulrejo, Kecamatan Giriwoyo, Sujarti mengatakan, LPG saat ini sulit didapat. Saking sulitnya, warga rela membelinya dalam harga tinggi.
“Karena susah dicari, dimana-mana tidak ada. Ya sudah, berapapun harganya ya dibeli. Di desa-desa, harganya bisa mencapai Rp 17.000/tabung,” kata dia, Rabu (17/4)
Serupa, Retno Sulistiyani, pemilik pangkalan LPG di Desa Watuagung, Kecamatan Baturetno mengaku persediaan LPG di tempatnya sudah kosong. “Kiriman dari agen itu sebenarnya tetap Mas. Cuma permintaan dari masyarakat yang meningkat. Sebab, yang dulunya pakai Blue Gaz, sekarang beralih ke LPG. Begitupun pemilik usaha warung makan yang dulu pakai ukuran besar, kini memilih yang 3 kilogram,” paparnya. Di pangkalan miliknya, LPG 3 kg dijual seharga Rp 14 ribu.
Di sisi lain, Hiswana Migas Solo mengungkapkan, kelangkaan LPG tabung 3 kg di wilayah Kabupaten Wonogiri dipengaruhi tersendatnya distribusi dari agen ke pangkalan karena sulitnya mencari solar bersubsidi di SPBU. “Kami meminta pemilik SPBU untuk menyisihkan solar bagi kendaraan pengangkut LPG. Agar pasokan kembali lancar. Cuma itu kendalanya, kalau soal kuota sebenarnya sudah mencukupi,” kata Kabid Elpiji 3 Kg Hiswana Migas Solo, Budi Prasetyo.