Klaten — Pasca Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Senden, Kecamatan Ngawen, Klaten yang suaranya hanya terpaut 1 suara hingga kini masih panas. Bahkan diduga lantaran kecewa dengan keputusan hasil Pilkades tersebut, sebanyak 9 Ketua RT, 2 Ketua RW, 1 orang anggota Linmas dan 1 anggota BPD serempak mengundurkan diri.
Sikap pengunduran diri para pengurus desa itu mereka lakukan akibat kecewa terhadap hasil keputusan Pilkades yang dilaksanakan, Kamis (11/4) lalu. Pengunduran diri dilakukan satu persatu, baik dari Ketua RT hingga anggota Linmas dengan menyerahkan surat pengunduran diri kepada kepala desa setempat.
Sekretaris BPD Harjanto mengungkapkan, aksi pengunduran diri dilakukan karena sebelumnya mereka mensinyalir ada beberapa kejanggalan dalam pelaksanaan Pilkades, tetapi tidak disikapi oleh panitia Pilkades.
Sementara itu, Kepala Desa Senden, Sardjoko mengatakan, hingga Rabu (17/4) siang yang mangundurkan diri secara resmi sudah ada 13 pengurus di Desa. “Semua surat pengunduran diri tersebut sudah kami terima dan akan dibahas di kemudian hari,” ungkap Sardjoko.
Selain itu, kelompok penyelenggara Pemilihan Gubernur (Pilgub) dalam satu dukuh yaitu Dukuh Kokap juga secara serentak mengundurkan diri. Diperkirakan masih ada lagi yang akan melakukan pengunduran diri dari jabatan mereka. Situasi panas di Desa Senden sudah berlangsung pasca penghitungan surat suara, dimana calon Kades pemenang hanya selisih satu suara dengan calon Kades lainnya.