Sragen — Peringatan Hari Tari se-Dunia dimeriahkan sejumlah siswa sekolah di Kabupaten Sragen. Selain menggelar pementasan tari di kawasan Car Free Day (CFD) Kabupaten Sragen, momen tersebut juga dimanfaatkan para siswa untuk mengampanyekan gerakan penghijauan.
Acara pementasan tari yang digelar di tengah-tengah kawasan CFD, Minggu (28/4) sempat mengundang perhatian para pengujung. Selain menampilkan berbagai kreatifitas tari, para siswa SMP tersebut juga membagikan ratusan balon bertuliskan pesan moral untuk menjaga lingkungan.
Tidak hanya kalangan anak-anak dan remaja, sejumlah kaum manula yang kebetulan tengah menikmati suasana CFD juga turut berbangga menyaksikan kreativitas para pelajar.
“Dulu saat usai masih muda banyak sanggar tari di Sragen, tapi sekarang tampaknya sudah jarang,” ujar Ngatmini (56), pengunjung CFD.
Salah satu penari yang ikut meramaikan acara tersebut Prigiti (13), mengaku dia bersama teman-temannya sengaja berpartisipasi dalam peringatan hari tari sedunia tersebut. Dia ingin memberikan semangat bagi pelajar lainnya untuk terus menumbuhkan rasa cinta terhadap tradisi dan warisan budaya nusantara.
“Harapanya biar teman-teman yang lain termotivasi untuk menjaga dan mengembangkan tradisi tari,” katanya.
Sementara itu salah satu panitia Hari Tari se-Dunia, Sitoji berharap peringatan hari tari yang digelar secara sederhana ini mampu mengembalikan memori warga sukowati akan kekayaan tradisi yang sudah lama terpendam. Ia mengingatkan Sragen pernah melahirkan sejumlah seniman dan penari andal dalam kancah dunia seni di nusantara.