Sragen — Kabar menggembirakan datang bagi calon mahasiswa baru di Bumi Sukowati Sragen. Setelah mendirikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Madrasah Stanawiyah (MTs) Integral dan Lembaga Pendidikan Ma’arif, kini Yayasan Perkasa Nusantara tengah mendirikan pendidikan tingkat sarjana strata satu (S1) di Kabupaten Sragen, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Madina. Selain untuk mempelajari ilmu agama, STIT Madina juga akan berfokus pada pendidikan Informasi Teknologi (IT).
Pendiri STIT Madina yang juga sebagai Ketua Yayasan Perkasa Nusantara, Muhammad Fadlan, mengatakan, STIT Paramadina diharapkan mampu melahirkan mahasiswa berwawasan teknologi modern dan religius.
Perguruan tinggi yang terletak di Jalan Hos Cokroaminoto, Kampung Teguhan Rt 03, Sragen Wetan tersebut bakal diresmikan, Selasa (30/4) malam ini.
Muhammad Fadlan mengatakan, pendirian STIT Madina berdasar SK Dirjen Pendidikan Nasional No 389/2013, tanggal 4 Maret 2013. Untuk tahun pertama ini memang baru mengembangkan satu jurusan, para lulusan STIT berhak mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Islam (SPdi).
“Jurusan ini terbilang baru, yakni selain pembelajaran berbasis agama ditambah dengan berbasis teknologi. Di Jawa Tengah, baru ada di Sragen dan Kudus,” terang Fadlan, Selasa (30/4).
Fadlan mengungkapkan, keinginannya mendirikan perguruan tinggi itu dengan harapan mampu mencetak para sarjana yang tidak sebatas pandai dalam ilmu pengetahuan maupun teknologi. Namun mereka nantinya juga mampu menguasai ilmu agama, sehingga akan membuat rasa keimanan dan ketaqwaan sebagai umat beragama semakin kuat.
“Selama ini kami melihat banyak sarjana yang pintar dan cerdas, namun dari segi keimanan sangat lemah. Sehingga tak jarang mereka terjebak dalam persoalan yang dinilai melanggar pada akidah agama maupun moral,” tandas Fadlan.
