Selasa, Mei 24, 2022
  • Tentang Kami
  • Karir
Timlo.net
No Result
View All Result
  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks

  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks
Timlo.net
Home Nasional

Tifatul: Wanita-wanita Fathanah Tak Ada Kaitan dengan PKS

by
9 Mei 2013 | 22:47
in Nasional, Politik
Share on FacebookShare on Twitter

BacaJuga

DPD PKS Solo Dirikan Posko Mudik, Ini Lokasinya

Di Rakerda, PKS Karanganyar Bahas Program Kerja 5 Tahun

Pileg 2024, PKS Wonogiri Targetkan Raih Suara 15 Persen

Timlo.net — Lewat hastag ##HormatiProsesHukum, Menkominfo Tifatul Sembiring yang juga calon legislatif dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), mengklarifikasi kasus seputar Ahmad Fathonah, penyitaan mobil di DPP PKS oleh Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan percobaan penyuapan ke PT Laguna seputar impor daging sapi.
Dalam linimasa akun @tifsembiring, mantan Presiden PKS tersebut menjelaskan mengenai salah paham dalam proses penyitaan mobil di DPP PKS oleh petugas KPK. “Menurut sekuriti gedung, petugas KPK tiba pkl 22.00 malam, tapi menurut keterangan Johan Budi KPK tiba pukul 20.00 Senin malam 6/5/2013. Jadi ada perbedaan 2 jam,” tuturnya dalam akun twitter-nya.
Menurut petugas keamanan gedung, tambah Tifatul, petugas KPK tidak membawa surat penyitaan dan tidak jelas berapa mobil dan mobil yang mana yang akan disita. Ketika ditanyakan, petugas KPK menjawab bahwa surat itu nanti saja, bisa menyusul.
Menurut Johan Budi, kicau Tifatul, petugas KPK membawa surat penyitaan. Tifatul mengungkapkan petugas KPK mengatakan bahwa Gedung PKS pun bisa saja disita yang memicu antara petugas keamanan dan petugas KPK bersitegang.
Petugas keamanan gedung PKS tak mau melepaskan mobil-mobil tersebut, lalu petugas KPK pun menyegel mobil-mobil itu.
“Info teman-teman di DPP PKS, mobil yang akan dibawa 6 unit, padahal mobil LHI hanya 1 dan 1 lagi kendaraan operasional DPP, sisanya, tiga unit mobil milik kader,” tutur Tufatul.
Setelah itu, Tifatul mengaku mengontak DPP PKS dan menurut Menkominfo, KPK dipersilakan untuk menyita mobil-mobil di Gedung PKS yang diduga ada kaitannya dengan kasus LHI asalkan membuat berita acaranya.
Tifatul juga menegaskan peranan Ahmad Fathonah, bahwa dia memang jadi biang masalah yang mencoreng nama PKS. “AF bukan kader, dan bukan pula bukan pengurus PKS.”
Menurut Tifatul, AF berteman dengan Luthfi Hasan Ishaq sejak dulu, dan pernah masuk penjara pada 2005 karena terbukti wanprestasi voucher dan palsukan tandatangan LHI.
Ahmad Fathonah, lanjut Tifatul, pernah dihukum di Thailand dan Australia dan setelah bebas AF kembali merapat kepada LHI. “AF memanfaatkan kedekatan dengan LHI, diduga menjual nama LHI untuk mendapatkan fee dan proyek-proyek untuk kepentingan pribadi.”
Adapun, kaitan Ahmad Fathonah dengan beberapa wanita, Tifatul mengungkapkan hal itu adalah tanggung jawab pribadi AF, di luar pengetahuan pengurus PKS.
“Dan wanita-wanita lain, terkait AF yang tidak ada hubungannya dengan PKS. Kutipan media yang mengulang-ulang kata AF, LHI, dan wanita-wanita, terkesan satu kesatuan, padahal hal yang berbeda sama sekali.”
Menurut Tifatul, AF bukan kader PKS, tapi hanya memanfaatkan LHI, di antaranya meminta uang kepada Laguna untuk kepentingan pribadi. “Yang tertangkap tangan adalah AF bukan LHI,” kicaunya.
Jadi, tambahnya, uang Rp 1 miliar itu tidak sampai ke LHI, disita KPK dari AF. Jadi, lanjut Tifatul, ini bukan kasus penyuapan, tapi percobaan penyuapan.
“KPK penyangkakan diberikan kepda LHI. KPK juga menyangka bahwa LHI menggunakan pengaruhnya di Kementan untuk dapatkan tambahan kuota impor daging sapi,” tuturnya.
Menurut Tifatul, KPK menyangka LHI melalukan pencucian uang. “Pencucian uang yg mana? Wong uangnya belum diterima.”
Tifatul mengeluhkan cacian terhadap PKS merajalela, gambar-gambar kartun di sosial media menyerang PKS. Sejumlah saksi-saksi dipanggil, isu seksi bagi media.
“Wajar kader-kader dan pengurus PKS bertanya tentang keadilan hukum. Ada kasus sebesar Rp 1,3 triliun 2 tahun yang lalu jadi tersangka, tapi yang bersangkutan tidak ditahan. Tapi LHI kasusnya Rp 1 miliar, uang belum diterima. Langsung ditahan, digelandang malam-malam dari kantor DPP PKS,” katanya.
Tifatul menutup kultwitnya, “PKS masih menunggu apa tuduhan terhadap LHI. Siapa sebenarnya yang salah. Semoga keadilan tetap tegak di negeri ini,” tuturnya.
Sumber: merdeka.com

Tags: Ahmad FathonahLuthfi Hasan Ishaqpksseksitifatul sembiringVitalia Seshawanita seksi

Previous Post

TKI Sukoharjo Meninggal di Malaysia, Keluarga Tuntut Hak Korban

Next Post

Jumlah Blogger di Indonesia Capai 5 Juta pada 2012

Berita Terkait

DPD PKS Solo Dirikan Posko Mudik, Ini Lokasinya
Kota

DPD PKS Solo Dirikan Posko Mudik, Ini Lokasinya

29 April 2022
Solo dan Sekitar

Di Rakerda, PKS Karanganyar Bahas Program Kerja 5 Tahun

29 Maret 2022
Pileg 2024, PKS Wonogiri Targetkan Raih Suara 15 Persen
Solo dan Sekitar

Pileg 2024, PKS Wonogiri Targetkan Raih Suara 15 Persen

27 Maret 2022
Minyak Goreng Langka, Menteri Perdagangan akan Dipanggil Paksa
Nasional

Minyak Goreng Langka, Menteri Perdagangan akan Dipanggil Paksa

16 Maret 2022
BPJS Jadi Syarat Layanan Publik Dinilai Hanya Nambah Beban Rakyat
Nasional

BPJS Jadi Syarat Layanan Publik Dinilai Hanya Nambah Beban Rakyat

7 Maret 2022
Dikritik PKS, Gibran Ucapkan Terima Kasih
Kota

Dikritik PKS, Gibran Ucapkan Terima Kasih

26 Februari 2022
Next Post

Jumlah Blogger di Indonesia Capai 5 Juta pada 2012

Terkini

Jelang Pilkada Serentak, KPU Khawatirkan Serangan Hacker

Pemerintah Rusia Terus Jadi Target Serangan Hacker

24 Mei 2022
Ganjar Minta Jaga Salatiga sebagai Kota Paling Toleran

Ganjar Minta Jaga Salatiga sebagai Kota Paling Toleran

24 Mei 2022
Empat Anak di Bawah Umur Nekat Curi Rak Sepatu Milik Ponpes Sukoharjo

Empat Anak di Bawah Umur Nekat Curi Rak Sepatu Milik Ponpes Sukoharjo

24 Mei 2022
Kerugian Saham Telkomsel saat Proses IPO dengan GoTo Jadi Pertanyaan

Kerugian Saham Telkomsel saat Proses IPO dengan GoTo Jadi Pertanyaan

24 Mei 2022
Mendag Keluarkan Aturan Baru Soal Ekspor CPO

Mendag Keluarkan Aturan Baru Soal Ekspor CPO

24 Mei 2022

Advertorial

Tahukah Kalian Ciri-Ciri Rokok Ilegal?

Tahukah Kalian Ciri-Ciri Rokok Ilegal?

GEMPUR ROKOK ILEGAL

GEMPUR ROKOK ILEGAL

Wonogiri Juara 1 Tingkat Nasional Anugerah Pemda Inovatif

Wonogiri Juara 1 Tingkat Nasional Anugerah Pemda Inovatif

Status Bank Solo Menjadi Perumda

Status Bank Solo Menjadi Perumda

Karanganyar Perang Melawan Corona

Karanganyar Perang Melawan Corona

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Telepon Penting
  • Privacy Policy
  • Term of Use
  • Karir
  • Sitemap
Telepon Kami : +62-271-626499

Copyright © 2022 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Solo dan Sekitar
  • Bisnis
  • Seni Budaya
  • Gaya Hidup
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Olah Raga
  • Nasional
  • Manca
  • Stories

Copyright © 2022 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved