Timlo.net — Sedikitnya 15 orang tewas akibat ledakan dua bom di dua masjid di Desa Baz Darra, Provinsi Khyber-Pakhtunkhwa, sebelah barat laut Pakistan kemarin, 30 lainnya dilaporkan luka.
Pejabat pemerintah setempat Abdullah Mashal mengatakan bom itu diledakkan menggunakan alat pengendali jarak jauh.
“Dua bom itu meledak di dua masjid berjarak sekitar 30 meter,” kata dia, seperti dilansir surat kabar the New York Times, Sabtu (18/5).
Korban tewas pada ledakan pertama kebanyakan terjadi saat ibadah salat Jumat. Atap masjid runtuh dan banyak warga luka setelah tertimpa reruntuhan.
Warga di masjid terdekat mendengar ledakan kuat itu dan mereka bergegas meninggalkan masjid ketika ledakan kedua terjadi. Masjid kedua rusak cukup parah tapi tak ada korban tewas, hanya satu orang terluka,” kata Mashal.
Belum ada pihak mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Polisi masih mencari tahu motif penyerangan itu.
Peristiwa ledakan bom ini terjadi hanya sepekan setelah pemilihan umum. Di provinsi itu koalisi partai politik dipimpin mantan pemain kriket Imran Khan menjadi pemimpin daerah.
Khan mengadakan negosiasi dengan pasukan Taliban yang sebelumnya menyerang wilayah itu. Dia menolak operasi militer Taliban di wilayahnya dan mengutuk serangan udara Amerika Serikat.
Kampanye anti perang Khan ini mendapat sambutan warga pada pemilu hingga partai politiknya, Tehreek-e-Insaf memenangkan mayoritas suara di majelis provinsi.
Pakistan baru saja menggelar pemilu yang memenangkan Nawaz Sharif sebagai perdana menteri mendatang. Sharif dan Khan merupakan seteru politik namun keduanya mempunyai pandangan sama menghadapi kelompok militan.
Dua hari lalu pasukan Taliban menyerang iring-iringan militer di luar Kota Peshawar hingga menewaskan lima tentara dan melukai lima lainnya. [fas]
Sumber: merdeka.com