Solo — Pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah (Jateng) yang dilakukan 26 Mei besok dinilai berdampak pada tingkat partisipasi pemilih. Mobilitas warga pada akhir pekan dikhawatirkan bisa mengurangi jumlah pemilih.
Wakil Walikota (Wawali) Solo, Achmad Purnomo mengungkapkan, pelaksanaan Pilgub yang jatuh pada saat Weekend menjadi kendala tersendiri. “Jelas jadi kendala. Kalau orang yang biasa libur dua hari (Sabtu-Minggu) mesti Jumat sore sudah ngabur (keluar kota–Red),” katanya kepada wartawan, Rabu (22/5).
Untuk itu, ia mengharapkan kesadaran warga masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya secara aktif dalam Pemilihan Gubernur mendatang. Termasuk, kepada pelaku usaha yang masih mempekerjakan karyawannya pada hari pemungutan suara nanti.
“Kepada pelaku usaha ya beri kesempatan kepada karyawannya untuk mencoblos,” terangnya.
Di Solo, banyak perusahaan swasta yang tetap beroperasi di akhir pekan. “Memang hanya sebatas imbauan, tapi sudah sepatutnya untuk diperhatikan. Kepada pelaku usaha yang memiliki pekerja wajib memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk melakukan pencoblosan, menggunakan hak pilihnya,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo, Budhi Suharto.
Dirinya bisa memahami kondisi sejumlah manajemen perusahaan yang tidak bisa meliburkan karyawannya pada hari pemungutan suara mendatang. Meski demikian, dirinya meminta kepada pihak manajemen agar memberikan waktu kepada karyawannya yang ingin menggunakan hak suara.
“Bisa diberlakukan shift atau bagaimana yang penting karyawan bisa menggunakan hak pilih,” jelasnya.