Solo – Persoalan terkait dihentikannya pencairan dana Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) akhirnya menemui titik terang. Hal itu setelah Komisi IV DPRD Solo mempertemukan antara KONI Solo dengan pengurus cabang olahraga (Pengcab) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Kamis (23/5) di DPRD Solo.
Sebelumnya, kalangan DPRD Solo meminta sisa dana KONI senilai Rp 3 miliar dihentikan sementara pencairannya. Hibah yang diminta dihentikan pencairannya tersebut diantaranya hibah untuk Pengcab IPSI.
Dalam kesempatan itu, Ketua Pengcab IPSI Solo, Lenny Andoko mempersoalkan tidak dicairkannya anggaran insentif atlet dan pelatih oleh KONI Solo. Menurutnya, kepengurusan Pengcab IPSI Solo memang telah berakhir Maret 2013. Namun demikian masih ada pengurus harian sesuai yang diatur dalam AD/ART IPSI yang berwenang melakukan tugas pengurus IPSI
“Padahal kami sudah sampaikan ke KONI, kami harus segera memberangkatkan atlet ke Porprov, ada apa ini kok belum dicairkan ?,” tanya Lenny.
Menanggapi hal itu, Ketua KONI Solo, Gatot Sugiharto menyatakan sebenarnya KONI tidak menahan dana untuk IPSI. Hanya saja sesuai aturan, penerima hibah harus pengurus yang memegang SK kepengurusan yang masih berlaku. “Dan sampai hari ini kami belum menerima AD/ART IPSI yang dimaksud,” ujarnya.
Selain itu, Sugiharto mengatakan pihaknya menahan insentif altet dan pelatih IPSI karena adanya perbedaan draft atlet yang maju dalam Porprov antara yang dimiliki KONI dan yang dimiliki IPSI.
Atas jawaban Gatot, Lenny kemudian langsung menyerahkan fotocopi AD/ART IPSI. Terkait perbedaan draft atlet yang maju ke Porprov, Lenny mengaku telah menyerahkan draft yang baru.
Sekretaris Komisi IV, Abdul Ghofar Ismail menyatakan masalah tersebut merupakan mis komunikasi diantara kedua belah pihak terkait adanya berkas yang belum dicek ulang. “Kedepan ini tidak boleh terjadi lagi,” tegasnya.