Boyolali — Kalangan DPRD Boyolali mempertanyakan penggunaan angaran APBD 2013 senilai Rp 400 Juta untuk mendanai pergelaran sirkus Wuqiao Acrobat asal Beijing. Penggunaan anggaran tersebut dinilai tidak tepat lantaran panitia memberlakukan tiket bagi penonton yang cukup mahal, yaitu Rp 60 ribu dan Rp 100 ribu. Padahal kelompok seni di Boyolali dianggap lebih membutuhkan bantuan untuk pengembangan seni mereka.
Turisti Hindriya, Wakil Ketua DPRD Boyolali menyatakan cukup mengapresiasi kehadiran sirkus Wuqiao Acrobatis di Boyolali. Namun, pihaknya menyayangkan, mengingat penyelenggaraan sirkus tersebut menggunakan dana APBD sebesar Rp 400 juta, dengan masih menarik biaya tiket cukup mahal ke masyarakat.
“Menggunakan dana APBD tapi kok masih memungut tiket yang cukup mahal, paling murah Rp 60 ribu. Kasihan masyarakat kalau kayak begini,” ungkap dia, Senin (24/6).
Menurut Turisti, jika masih memungut biaya tiket maka seharusnya tidak usah menggunakan dana APBD. Menurut dia, apresiasi Pemkab yang sudah mendorong pentas-pentas berkualitas di Boyolali dapat dilanjutkan, dengan catatan tidak harus menggunakan dana APBD.
Dijelaskan, jika harus menggunakan dana APBD akan lebih tepat jika Pemkab memfasilitasi pementasan pertunjukkan kelompok-kelompok seni lokal, yang masih butuh banyak pembinaan. Hal ini mengingat di Boyolali, banyak bertebaran kelompok-kelompok seni yang juga memiliki potensi tak kalah dengan yang dari luar negeri.
Mulyono Santoso, Kepala Disbudpar Boyolali membenarkan penyelenggaraan sirkus dari Beijing tersebut menggunakan dana APBD, sebagai program kerja pariwisata tahun 2013. Sedangkan untuk penyelenggaraannya menurut dia, Disbudpar menggandeng pihak ketiga sebagai event organizer. Hadirnya sirkus dari Beijing ini diharapkan mampu menjadi sarana rekreasi keluarga masyarakat Boyolali. Selain itu juga diharapkan dapat memotivasi kreatifitas seniman-seniman di Boyolali.