Boyolali — Tidak segera kelarnya Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Dlingo, Kecamatan Mojosongo, Boyolali berimbas pada aksi massa yang melakukan pengrusakan balai desa, Minggu (30/6) malam. Untuk penyelidikan, kantor desa terpaksa diberi garis polisi. Pelayanan kepada masyarakat terpaksa dilakukan di rumah salah satu warga. Belum diketahui pelaku pengrusakan apakah dari kubu calon tunggal atau pendukung kotak kosong.
Kondisi balai Desa Dlingo hingga Senin (1/7) siang masih porak poranda. Massa melakukan pengrusakan di lokasi parkir dan memecahkan kaca jendela balai desa serta merusak tanaman papaya. Genting dan kaca yang berserakan masih tetap ditempat, perangkat desa belum berani membersihkan karena masih ada garis polisi. Hanya terlihat dua perangkat desa yang berada di lokasi.
Menurut Kaur Keamanan Desa Dlingo, Sri Rahayu, aksi massa yang merusak balai desa terjadi setelah rapat membahasan Pilkades ulang selesai. Hanya saja, saat berlangsung rapat, sudah ada aksi melempar genting dengan kerikil yang dilakukan massa di luar balai desa. Karena kondisi semakin mengkhawatirkan dan tidak ada petugas keamanan yang menjaga saat rapat sedang berlangsung, akhirnya rapat di bubarkan.
“Setelah rapat dibubarkan, semuanya hendak pulang, saat itulah massa mulai beringas dan merusak balai desa, semua lari ketakutan, tidak ada yang bisa mencegah,” tandas Sri Rahayu ditemui di lokasi.
Sementara Kapolres Boyolali AKBP Budi Haryanto, melalui Kasat Reskrim AKP Dwi Haryadi, mengungkapkan pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku pengrusakan balai Desa Dlingo.
“Kita masih melakukan pengembangan untuk mencari pelakunya,” ungkap Kasat Reskrim