Sragen — Angin puting beliung memporak-porandakan Desa Dawung dan Desa Mlale, Kecamatan Jenar Sabtu (12/1) petang. Kejadian tersebut dimulai sekitar pukul 17.30 disertai dengan hujan deras. Akibat musibah itu sejumlah rumah mengalami kerusakan dan kerugian diperkirakan mencapai Rp 150 juta.
“Awalnya hujan deras tiba, dalam hitungan detik angin lewat di atas rumah, genteng, asbes dan seng ikut terbang. Warga berhamburan keluar rumah takut rumahnya akan ambruk. Karena pohon sekeliling jalan depan kantor kecamatan Jenar roboh, warga ingin menjauhkan diri dari rumah untuk menyelamatkan diri,” kata Eko Wasono (40), warga Dukuh Jomlang, Desa Dawung, Kecanatan Jenar, Minggu (13/1).
Eko Wasono menyampaikan, hujan disertai angin puting beliung merusak ratusan rumah warga. Angin puting beliung itu juga mengakibatkan ratusan pohon tumbang di dukuh Jomblang, Dukuh Krakal, Dukuh Ngrandu dan Dukuh Nadri Desa Dawung, Kecmatan Jenar sekitar pukul 17.30 WIB.
Dia mengatakan, karena kejadian itu sudah sore ,warga mencari tempat berteduh yang dirasa aman. Meski sangat mencekam, namun tidak ada korban jiwa.
Sementara itu, Informasi yang dihimpun, dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, pada Minggu (13/1) usai pendataan dan evakuasi, Januari 2019. Pihak BPBD Sragen menyampaikan terjadi angin kencang di sejumlah titik dari dua desa.
Lokasi Kejadian antara lain Dukuh Sumberejo, Dukuh Prayunan Dukuh Dawung Desa Dawung, serta Dukuh Pindi Desa Mlale, Kecamatan Jenar.
“Kejadian hujan deras, pada jam 18.00 WIB, mengakibatkan banyak pohon tumbang yang mengakibatkan menutup jalan di kecamatan Jenar,” terang Kepala Harian (Kalahar) BPBD Sragen, Sugeng Priyono.
Dia menjelaskan tidak memerlukan bantuan medis lantaran tidak ditemui korban yang luka-luka. Warga kembali ke rumah masing-masing meski dalam keadaan rusak paska bancana.
Terkait kerusakan pihaknya mendata terdapat lima rumah yang tertimpa pohon. Selain itu, ratusan pohon tumbang dan rumah mengalami kerusakan. Kerugian ditaksir sekitar Rp 150 Juta. Banyaknya pohon yang tumbang serta genting rumah yang rontok.
Editor : Wahyu Wibowo