Solo — Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre III Surakarta targetkan puluhan ribu ton, dalam melakukan penyerapan beras pada periode tahun ini. Adapun untuk melakukan penyerapan itu, Bulog masih menggunakan acuan Instruksi Presiden 5 Tahun 2015 dengan harga Rp 7.300 per kilogram.
“Pada tahun ini target kita sebesar 75 ribu ton setara beras, ” kata Wakil Kepala Bulog Subdivre III Surakarta, Imam Firdaus kepada wartawan, Selasa (15/1).
Meski saat ini belum mulai dilakukan penyerapan beras, namun ia mengatakan Bulog sudah menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Sehingga ketika terjadi panen, sudah langsung siap melakukan penyerapan beras dari petani di wilayah Solo dan sekitar.
Dalam melakukan penyerapan yang dilakukan, dikatakannya Bulog masih mengacu pada aturan lama. Yaitu Inpres Nomor 5 Tahun 2015. Dengan harga pokok pembelian (HPP) sebesar Rp 7.300 per kilogram.
“Memang kita saat ini belum mulai penyerapan. Tapi pada dasarnya kisa telah siap. Kemungkinan penyerapan baru bisa dilakukan saat periode awal Maret, seiring dengan masuknya masa panen,” jelasnya.
Kendati tidak menyebutkan angka kebutuhan beras di wilayah Soloraya, namun pihaknya mengaku dengan target serapan yang dicanangkan itu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Terlebih saat ini alokasi beras untuk kebutuhan masyarakat miskin atau yang biasa disebut beras rastra (beras sejahtera) sudah ditiadakan. Sehingga penyerapan yang dilakukan dapat digunakan sepenuhnya sebagai cadangan beras pemerintah.
“Setelah tidak ada alokasi rastra. Penyerapan beras yang kita lakukan nanti digunakan untuk kebutuhan beras cadangan pemerintah. Termasuk juga sebagai stabilitas harga di pasaran,” tandasnya.
Editor : Dhefi Nugroho