Solo – Pemasangan paving yang disangka berbentuk salib di sepanjang jalan jenderal Sudirman dan di depan Balaikota tidak bermaksud apapun. Perancang ornamen juga bukan atas perintah walikota Solo.
“Tidak ada maksud ingin memasang paving bentuknya seperti salib. Bahkan pak walikota marah bila tahu gambar kalau dirancang menyerupai salib,” ungkap Wakil Walikota Solo, Achmad Poernomo, usai melihat dari dekat pembangunan paving, Jumat (18/1)
Menurut dia, pemerintah telah mengadakan dialog dengan berbagai pihak mengenai tuduhan walikota memerintahkan pembangunan paving bentuknya seperti salib. Pemerintah tidak berniat memasang paving di fasilitas jalan umum menggunakan simbul agama.

“Pemerintah tidak perintah seperti itu. Tapi bila ditafsirkan, kita akan perbaiki. Entah dengan mengecat terlebih dahulu atau membongkar seluruhnya,” katanya.
Membongkar paving yang telah dipasang, ujar dia, dihadapan awak media, jelas perlu lama. Sebab pemasangan paving menggunakan dana proyek yang sedang berjalan.
“Perlu pembicaraan dan pengalihan dana proyek. Kalau mau dibongkar perlu waktu. Kalau mau dicat berganti warna lebih cepat. Sebenarnya itu bisa diselesaikan dengan dialog. Tidak sulit menyelesaikan masalah ini,” ujar dia.
Editor : Wahyu Wibowo