Solo – Peringati tragedi Mei, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam BEM, menggelar aksi di pertigaan UMS, Kartosuro. Aksi tersebut merupakan sebuah refleksi terkait tragedi Mei yang juga merenggut nyawa beberapa aktivis mahasiswa.
Diungkapkan Akmal Muhibin, bahwa aksi tersebut merupakan refleksi student killing yang berisi sebuah refleksi untuk menyikapi momentum yang terjadi pada bulan Mei tahun 1998. Selain itu pada bual Mei juga diperingati beberapa peristiwa seperti hari buruh pada tanggal 1 Mei, pembunuhan Marsinah tanggal 8, tragedi Trisakti tanggal 12, Kebangkitan Nasional tanggal 20, dan peringatan Reformasi tanggal 21.
Dalam aksi tersebut para mahasiswa membuat satgas dan berkumpul di pertigaan UMS, yang ditujukan untuk menarik masyarakat untuk kembali mengingat aksi militerisme yang pernah terjadi pada bulan Mei. Pada aksi tersebut juga diisi teatrikal oleh teater Wejang FKIP UMS, teater Ngirit dari Fakultas Ekonomi UMS, teater Lugu dari Fakultas Psikologi UMS, dan dari Unit Serikat Film UMS.
Teatrikal yang diperagakan para mahasiswa tersebut mengandung maksud tentang penegakan agenda reformasi dan penuntasan kasus mei yang sampai saat ini masih terbengkalai karena dalang kasus ini tidak segera ditindak.
Pada aksi tersebut diikuti ratusan mahasiswa yang tergabung dalam BEM Se-SoloRaya, yang diantaranya adalah BEM STAIMUS, BEM UNIVET, BEM ISI, BEM UMS, BEM UNS, BEM STAIN, BEM Politama, BEM AUB, BEM USB.