Solo – Setiap kegiatan bertema budaya bersifat sakral yang digelar di kota Surakarta, selalu mengahdirkan sugesti-sugesti yang berkembang di masyarakat Surakarta dan selama ini masih diyakini oleh banyak orang. Hal ini seperti yang terjadi di acara Jamasan Canthik Kiai Rajamala museum Radyapustaka Surakarta, Rabu (30/12) siang.
Air yang digunakan untuk menjamas pusaka-pusaka koleksi museum Radyapustaka serta tentunya Canthik Kiai Rajamala, digunakan warga untuk sekedar membasuh tangan ataupun untuk mencuci muka. Banyak diantara mereka meyakini bahwa air yang digunakan untuk menjamas pusaka dapat dipercaya akan mendatangkan berkah jika air tersebut dibasuh di tangan atau untuk cuci muka.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Sri, warga Boyolali yang melihat prosesi jamasan bersama keluarga, “Air yang digunakan bekas untuk menjamas ini banyak berkahnya, saya meyakininya biar kami semua selalu mendapat berkah dari Yang Kuasa, seperti halnya kotoran dari kebo Kiai Slamet saat ritual malam 1 Suro”, ungkapnya.
Fenomena seperti ini banyak berkembang ditengah-tengah masyarakat dan tidak terlepas dari budaya dan sistem kepercayaan yang sudah menjadi tradisi masyarakat Jawa.
Aryo / Timlo.net