Solo — Curah hujan tinggi yang terjadi pada akhir Januari membuat warga di dua kampung di Kota Bengawan khawatir banjir. Kedua kampung tersebut yakni Tegalmulyo dan Todipan, Kelurahan Purwosari, Laweyan, Solo.
“Banjir di kampung sudah tiga kali terjadi selama Januari 2019. Banjir disebabkan akibat meluapnya kali dungdung,” ujar warga Kampung Tegalmulyo, Juno, Kamis (24/1).
Lokasi kali dungdung tepat berada di depan rumah. Antara kali dengan rumah warga hanya dipisahkan tembok talut.
“Kalau air di kali dungdung meluap sudah pasti rumah warga yang ada di pinggir kali kebanjiran,” kata dia.
Bahkan kalau hujan deras terjadi pada malam hari, lanjut dia, warga tidak bisa tidur karena takut banjir. Biasanya warga mengadakan ronda malam.
“Ini resiko warga kecil yang tinggal di pinggir sungai. Kami berharap segera ada solusi dari pemkot dalam mengatasi banjir,” papar dia.
Senada diungkapkan Fera, warga Kampung Todipan. Menurut dia, luapan air dari kali dungdung yang masuk ke rumah warga bisa mencapai lutut orang dewasa.
“Saya takut melihat kondisi Kali Dungdung. Setiap hujan deras lebih dari satu jam, air pasti masuk ke rumah warga,” tutur Fera.
Editor : Wahyu Wibowo