Karanganyar — Pembangunan rehab total Masjid Agung Karanganyar ditunda sampai pertengahan 2019. Sebelumnya sempat beredar kabar tahapannya dimulai Februari.
“Itu masjid milik pemerintah. Tahapan masih lama. Belum lagi diproses untuk penghapusan aset. Nanti seperti apa pengaturannya akan dikoordinasikan beberapa waktu ke depan,” kata Bupati Karanganyar, Juliyatmono, Minggu (27/1).
Ia meluruskan informasi yang menyebutkan tahapan rehab Masjid Agung dimulai Februari 2019. Akibatnya, takmir masjid dan jemaah kelimpungan menyiapkan pemindahan asetnya di waktu mepet.
“Tidak perlu risau. Silakan beribadah dan beraktivitas seperti biasa di Masjid Agung. Kemungkinan pembongkarannya masih lama. Peletakan batu pertama sekitar Ramadan atau usai Idul Fitri tahun ini. Lagipula, lelang DED dan konstruksinya belum dibuka,” lanjutnya.
Rehab Masjid Agung akan membongkar bangunan lama seluas 1.600 meter persegi. Dalam kompleks lahan seluas 8.640 meter persegi itu, sejumlah bangunan juga akan dirobohkan seperti kantor Baznas, Poliklinik Pratama Baznas, perpustakaan, Koperasi Agung Syariah, Toko Agung Mart, dan TK Al Hidayah. Bupati memperkirakan butuh anggaran rehab Rp 101 miliar yang dibayar APBD selama tiga tahun berturut-turut mulai 2019. Skema anggaran 2019:2020:2021 adalah 40 persen:40 persen:20 persen.
Editor : Wahyu Wibowo