Solo – Beberapa budayawan dan seniman, serta Guru Besar Universitas Sebelas Maret Surakarta, Dr. H. Andrik Purwasito, DEA menggelar orasi budaya di rumah makan Soto Gerabah Solo, Kamis (31/12) malam.
Kegiatan ini sebagai bentuk refleksi menyambut tahun baru 2010 dengan mencetuskan gagasan berupa melahirkan dibentuknya Daerah Istimewa Surakarta di massa mendatang. Hal tersebut seperti apa yang sudah menjadi gagasan di dalam benak Dr. H. Andrik Purwasito, DEA, yang juga masih aktif menjadi dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS.
Andrik Purwasito terinspirasi untuk menjadikan kota Solo sebagai sebuah Daerah Istimewa adalah ilham dari sang Khalik melalui Raja Surakarta, almarhum SISKS Pakoebuwono XII, untuk membangun Solo Kuncoro (termashyur). “Surakarta yang sejak pertama teguh berdiri dan berjuang di belakang Republik Indonesia, saya kira sangat pantas memperkuat eksistensinya sebagai pelestari budaya dan suri tauladan bagi dunia, dengan konsepsi universal hamemayu hayuning bawana”, ujarnya.
Andrik juga menambahkan Surakarta sebagai Daerah Istimewa adalah fakta, bukan imajinasi, bukan mengada-ada, bukan nafsu separatis, dan juga bukan kudeta. Namun Daerah Istimewa Surakarta merupakan suatu kenyataan obyektif yang tidak dapat dipungkiri lagi, istimewa sebagai entitas budaya Jawa. Budaya yang melahirkan sistem sosial budaya, sistem politik dan ekonomi, sistem nilai dan norma, serta hasil perkawinan akulturasi budaya lokal dan budaya yang datang di pangkuan bumi Surakarta.