Solo — Pasar rakyat mendapat sorotan saat Grand Opening Solo Great Sale (SGS) 2019 di Pendapi Gedhe Balaikota Solo, Kamis (31/1). Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo secara khusus menunjuk sejumlah Ketua Paguyuban Pasar Tradisional di Solo yang berkumpul di salah satu sudut Pendapa.
“Ayo Paguyuban Pasar. Nanti kalau saya bilang Pasar Tradisional, kalian jawabnya, Rerajut Ati,” kata Rudy saat memberi sambutan.
Slogan tersebut beberapa kali diucapkan. Rudy dan sejumlah ketua paguyuban bersahut-sahutan menyerukan slogan yang dibuat Dinas Perdagangan beberapa tahun lalu itu. Upaya mengedepankan pasar tradisional di gelaran SGS ini mendapat sambutan baik dari Kementerian Perdagangan. Staf Khusus Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Peningkatan Sarana Perdagangan, Kementerian Perdagangan, Eva Yuliana dukungan untuk pasar tradisional merupakan salah satu upaya peningkatan ekonomi kerakyatan oleh pemerintah.
“Jadi tidak ada alasan untuk tidak mendukung even ini,” kata dia.
Upaya melibatkan pasar tradisional di event SGS sudah dimulai sejak penyelenggaraannya yang ketiga tahun 2017 lalu. Pada awalnya, SGS hanya diikuti beberapa pasar saja. Namun sejak tahun 2018 hingga tahun ini, hampir seluruh pasar tradisional mengikuti. Alhasil, dari 7.500 tennant yang menjadi peserta SGS, sebagian besar merupakan pedagang pasar.
“Tahun ini hanya tiga pasar yang tidak ikut, itu pasar-pasar yang sangat spesifik seperti pasar besi, dan pasar bambu,” kata Kepala Dinas Perdagangan Solo, Subagio.
Editor : Wahyu Wibowo