Solo — Pengguna mobil plat merah dihimbau untuk mengurangi mobilitasnya sampai beberapa hari mendatang. Himbauan tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan menjelang pengumuman resmi dari Pemerintah yang akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per 1 April mendatang. Mengingat, beberapa waktu belakangan terakhir intensitas aksi demonstrasi yang menolak kenaikan harga BBM semakin meningkat. Dikhawatirkan, mereka akan melampiaskannya pada mobil plat merah yang lewat di sekitar kerumunan massa.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Solo, Tri Puguh Priyadi menghimbau kepada pengguna kendaraan plat merah untuk mengurangi mobilitasnya sampai dengan beberapa hari ke depan. “Kami berpesan untuk menjaga kehati-hatian, situasi menjelang kenaikan harga BBM memang sedemikian rupa,” katanya kepada wartawan, Senin (26/3). Ia juga berpesan, jika tidak ada kepentingan yang mendesak, dihimbau untuk menghindari lokasi-lokasi rawan demonstrasi.
Sementara untuk pengamanan menjelang kenaikan harga BBM, Kantor Balaikota Surakarta menjadi salah satu objek vital yang menjadi perhatian aparat keamanan. Selain menerjunkan Satuan Linmas dan Satpol PP, pengamanan Balaikota juga melibatkan TNI dan Polri.
Sampai dengan akhir pekan ini, Puguh meminta bantuan penjagaan dari personel Brimob. Untuk unsur Linmas dan Satpol PP, Puguh menerjumkan masing-masing satu peleton atau 30 petugas.
Sementara itu, Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polresta Solo, Kompol Giyono menjelaskan, pengamanan di Balaikota dilakukan selama 24 jam. Selain itu, aparat juga berkonsentrasi mengamankan lokasi vital dan aset pemerintah yang ada di Kota Solo.
Lokasi-lokasi vital yang berpotensi rawan terhadap aksi demonstrasi adalah di Bundaran Gladag dan kantor-kantor bank. Aparat kepolisian juga akan disebar untuk siaga di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
