Jakarta – Deputi Bidang Pengkajian Usaha Kecil Menengah Kementrian Negara Koperasi, I Wayan Dipta mengatakan daya saing produk Indonesiaterhadap produk Cina masih rendah.
“Memang benar masalah dari UKM kita menghadapi Free Trade Area adalah masalah-masalah daya saing,” Kata Wayan dalam diskusi FTA ASEAN-Cina beberapa waktu lalu. Seperti dikutip dari tempointeraktif, Wayan mengatakan saat ini ada 51 juta lebih usaha kecil menengah yang tersebar di seluruh Indonesia. Dan hampir separuh di antara usaha itu terancam bangkrut karena kalah bersaing. “Yang kemungkinan besar kena dampak itu adalah industri di bidang garmen, furniture dan produk dari kulit. Itu karena produk Cina sangat murah harganya.” katanya seusai diskusi.
Produk lain yang juga akan tergerus menurut Wayan adalah produk pakaian, dan alas kaki. Untuk produk ini Wayan mengatakan Indonesia kalah dalam hal harga. “Harga itu bukan satu-satunya, masih ada yang relevan yaitu kualitasnya,” lanjutnya. Supaya produk Indonesia tidak terdegradasi oleh produk Cina, Wayan mengimbau masyarakat agar lebih nasionalis dengan menggunakan produk dalam negeri. Batik saat ini merupakan satu-satunya produk dalam negeri yang bisa dibanggakan di tingkat Internasional.
Masyarakatpun dihimbau untuk lebih kompetitif dengan masuknya berbagai macam produk dari Cina yang masuk ke Indonesia dengan meningkatkan daya saing yang tinggi serta kesadarannya untuk menggunakan bahan baku lokal.
Rony/Timlo.net