Karanganyar – Hari Gunung Internasional diperingati dengan upacara khidmat di Pos Pendakian Cemara Kandang, Tawangmangu, Jumat (8/2). Ini merupakan kali kedua even itu diperingati di Gunung Lawu Karanganyar.
Wakil Presiden Perdamaian Dunia, Muhammad Rohim mengatakan pemilihan tanggal dan bulan Hari Gunung Internasional, yakni 8 Februari memiliki arti filosofis.
Tanggal 2, atau angka 2 melambangkan bahwa segala yang tercipta di bumi ini ada dua. Contohnya adalah siang dan malam, baik dan buruk. Atau dalam artian lain, semua yang ada di dunia memiliki keseimbangan. Sedangkan angka delapan merupakan angka yang beruntung karena tidak ada putusnya.
Guna menambah kesan mistis dan khidmat, seluruh tamu undangan menggunakan pakaian adat. Perwakilan dari beberapa kerajaan di nusantara menghadiri kegeiatan ini.
Dinginnya suhu Gunung Lawu tidak menyurutkan semangat pengisi acara dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Karanganyar.
Sajian tarian “Wanara Kridha” berhasil disajikan secara memukau di hadapan para tamu undangan. Tarian ini menggambarkan kehidupan kera di Gunung Lawu. Dimana mereka akan marah jika kehidupannya diganggu.
Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto menuturkan, Pemkab Karanganyar mendukung penuh kegiatan yang dilakukan tahunan ini. Hal itu merupakan salah satu ungkapan syukur karena berkah yang diberikan Tuhan kepada Bumi Intanpari.
Editor : Dhefi Nugroho