Solo — Puluhan lelang pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tersendat sejak awal 2019. Hal ini disebabkan karena adanya pembaharuan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) yang dikelola Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) pusat.
“Sejak November 2018 sudah terjadi trobel–trobel tapi sudah teratasi. Namun awal Januari ada pembaruan sistem sehingga dilakukan migrasi. Saat itulah terjadi masalah lagi,” kata Kepala Biro Layanan Pengadaan (BLP) Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Suyamto saat dihubungi melalui telepon, Minggu (10/2).
Masalah di server pusat tersebut berdampak pada terhambatnya puluhan lelang barang dan jasa di Pemkot Solo. Sebagian proses lelang terhenti di tengah jalan. Bahkan beberapa lelang tidak bisa dimulai lantaran BLP tidak bisa mengunggah dokumen yang dibutuhkan untuk memulai proses lelang.
Menurut data dari BLP Solo, setidaknya ada 49 pengadaan barang maupun jasa yang sudah diproses di SPSE. Sebanyak 29 di antaranya telah selesai karena lelang dimulai sejak akhir 2018 sehingga luput dari permasalahan yang muncul setelah pembaharuan di awal Januari.
“Nah yang 20 ini prosesnya berhenti total karena sistemnya tidak jalan,” kata dia.
Berhentinya 20 proses tersebut terjadi pada berbagai tahap. Yamto merinci sebanyak 9 lelang telah memasuki tahap pembukaan penawaran. Namun di sistem belum terlihat penawaran masuk.
“Sebabnya, rekanan mau memasukkan dokumen penawaran juga tidak bisa,” kata dia.
Pemkot, lanjut Yamto, telah berulang kali koordinasi dengan LKPP selaku pengelola SPSE. Namun agaknya sampai saat ini koordinasi yang dilakukan belum menunjukkan hasil. Permasalahan di sistem masih saja terjadi.
“Rencananya kita besok Senin akan ke Jakarta untuk membahas masalah ini,” kata dia.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pemkot Solo, Endah Sitaresmi mengatakan masalah di SPSE tersebut dipastikan berdampak pada molornya penataan Koridor Jenderal Sudirman (Jendsud) tahap kedua. Proyek dengan masa pengerjaan tiga bulan itu ditargetkan rampung pertengahan Mei. Dengan demikian, Koridor Jendsud siap menyambut pemudik Lebaran dengan wajah baru.
“Datanya tidak bisa diupload. Saya sudah masukkan sejak awal Januari tapi gagal terus. Jadi tidak mungkin selesai (sesuai target),” kata dia.
Editor : Wahyu Wibowo