Solo — Warga Kampung Bonorejo RT 04 /RW 17, Kadipiro, Banjarsari, Solo tak setuju dengan rencana PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang bakal menutup perlintasan rel KA tanpa palang di Bonorejo. Warga mengusulkan agar perlintasa tersebut cukup dikasih pintu bukak tutup otomatis.
“Saya tidak setuju soal rencana itu. Kasihan warga Kampung Bonorejo kalau mau ke Kampung Sumber Nayu harus memutar ratusan meter melewati palang Joglo,” ujar Sulimah (32) pada Timlo.net, Rabu (2/2).
Ia menjelaskan setiap hari perlintasan rel KA tanpa palang di Bonorejo manfaatkan warga untuk mengantar serta menjemput anak sekolah. Selain itu, pedagang sayuran keliling menggunakan sepeda ontel juga kerap lewat sini.
“Silahkan nongkrong di sini setiap pagi kalau tidak percaya, banyak warga kecil memanfaatkan jalur ini. Kita menolak kalau ditutup permanen,” kata dia.
Ia mengusulkan agar perlintasan rel KA tanpa palang di Bonorejo cukup dikasih pintu bukak tutup secara otomatis saja. Kalau ada KA lewat palang menutup sendiri, setelah KA lewat pintu bukak sendiri.
“Saya melihat perlintasan rel KA di kampung-kampung wilayah Wonosari, Klaten seperti itu. Jadi bisa dijadikan contoh,” kata dia.
Senada diungkapkan warga Kampung Sumber Nayu, Widayat. Menurut dia, setiap hari sering melewati jalan ini untuk mengantar serta menjemput anak sekolah.
“Kita keberatan PT KAI menutup perlintasan rel tanpa palang di Bonorejo. Warga berharap rencana itu dibatalkan,” ujar Widayat.
Editor : Dhefi Nugroho