Timlo.net – Meski Gunung merapi masih berstatus Waspada atau Level II, namum masyarakat di Kabupaten Magelang, Boyolali dan Klaten agar selalu meningkatkan kewaspadaan. Hal ini penting dilakukan apabila sewaktu-waktu Merapi naik status menjadi Siaga. Sehingga masyarakat tidak kalang kabut.
Kasi Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, I Ketut Artana meyakini, apabila Merapi naik status, masyarakat sekitar Merapi sudah tangguh menghadapi kemungkinan-kemungkinan Merapi erupsi.
“Yang jelas mereka harus lakukan adalah selalu memantau perkembangan, melalui data melalui BPPTKG. Setelah itu, ambil langkah-langkah, kalau memang ada peningkatan misalnya dari waspada ke siaga, sudah mulai mengambil langkah-langkah, misalnya masyarakat harus tahu, siap-siap, kemas-kemas dan sebagainya,” katanya, Kamis (21/2).
Selain itu, mulai saat ini masing-masing daerah telah mempersiapkan jalur-jalur evakuasi maupun tempat-tempat pengungsian. Baik itu, tempat evakuasi sementara maupun tempat evakuasi akhir harus benar-benar disiapkan.
“Selanjutnya, bagaimana kalau itu terjadi, kita sudah siap baik dari sisi manusianya, kita siap diungsingkan, tapi dari sisi tempat penampungan, terus persiapan bantuan logistik yang mau kita alokasikan. Misalnya kalau itu terjadi kan gitu, mudah-mudahan ini tidak terjadi,” kata dia.
Di tempat yang sama, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Magelang Edy Susanto mengatakan, untuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) III di 19 desa dan tiga kecamatan. Untuk warga yang saat ini tinggal di KRB III sebanyak 53.572 jiwa, mereka berada di Kecamatan Srumbung, Dukun, dan Sawangan.
“KRB III di 19 desa, tiga kecamatan. Hasil update data kami terakhir 53.572 jiwa,” kata Edy.
Menurut Edy, BPBD Kabupaten Magelang bersama dengan SKPD terkait telah melakukan rakor seiring dengan status Merapi tersebut. Untuk itu, Pemkab Magelang telah melakukan pemetaan secara mendetail, termasuk pula memperhitungkan kebutuhan logistik.
“Kita sudah memetakan detail, bahkan sampai dengan logistik. Pak Bupati memerintahkan detail kebutuhan logistik berapa? Tiga hari pertama berapa? Setelah itu, kita harus bagaimana, sudah semua dengan indek masing-masing orang per orang per hari empat ons,” katanya.
Sumber: DetikCom
Editor : Wahyu Wibowo