Timlo.net — Terduga teroris anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap di Temanggung, Triyono Wagimin alias Abu Hilwa (33) diamankan di Mapolda Jateng. Hal ini dilakukan setelah pemeriksaan di Mapolres Temanggung.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Agus Triatmaja mengatakan, Triyono dibawa di Mapolda Jawa Tengah untuk dititipkan sementara. Berbagai barang bukti ikut dibawa termasuk buku-buku dan tiket pesawat dari Filipina.
Triyono tercatat sebagai warga Desa Sepanjang, Karanganyar, Jateng ditangkap pada 14 Februari 2019 lalu. Dia ditangkap saat anggota Polres Temanggung menggelar razia di Jalan Geneng-Koangan.
“Sekitar pukul 10.45 WIB diperoleh informasi bahwa anggota Polres Temanggung yang melaksanakan razia di Jalan Geneng-Koangan dalam pelaksanaannya menghentikan KBM Proton Exora warna hitam nopol B 1577 VOC yang dikendarai oleh seorang laki-laki identitas tidak diketahui,” kata AGus, Kamis (21/2).
Pria pengemudi mobil itu lari ke arah sawah, kemudian kepolisian mendatangkan tukang kunci untuk membuka mobil yang ditinggalkan tersebut. Setelah itu pengemudi yang diketahui bernama Triyono tersebut ditangkap selanjutnya diamankan dan dimintai keterangan di Mapolres Temanggung.
“Mengakui keterlibatannya bersama para pelaku terorisme yang telah ditangkap oleh Tim Densus 88,” jelasnya.
Dalam penangkapan itu ada 24 barang bukti yang diamankan dan kebanyakan adalah buku-buku. Dalam daftar barang bukti itu ada dua plat kendaraan bernomor B 1577 VFK dan B 1409 KRJ. Kemudian tiket pesawat Royal Brunei Airlines Manila-Bandar Seri Begawan dan Bandar Seri Begawan-Jakarta.
“Pada saat mobil dibuka paksa dengan mendatangkan tukang kunci dan digeledah, ditemukan beberapa buku-buku jihad,” ujarnya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, mengatakan Triyono alias Abu Hilwa pernah menjalani pelatihan militer di Filipina Selatan. Pada 2016, pemerintah Filipina mendeportasinya.
“Dideportasi pada Juni 2016 dari Filipina. (Tujuan ke Filipina) mengikuti pelatihan militer di Basilan, Filipina Selatan,” kata Dedi.
Sumber: DetikCom
Editor : Wahyu Wibowo