Yogyakarta — Menjadi hari yang istimewa bagi pemain Surabaya Bhayangkara Samator, Rendy Febriant Tamamlilang, Minggu (24/2). Selain mempersembahkan gelar juara Proliga 2019 untuk timnya, Rendy juga terpilih sebagai pemain terbaik 2019.
Performanya sebagai kapten tim dan berposisi sebagai open spike, membuat Surabaya Bhayangkara Samator menjadi kampiun. Sempat tertinggal di set pertama, Samator bangkit di tiga set beruntun dan menjadi juara Proliga yang ketujuh sepanjang sejarah.
Gelar pemain terbaik yang diraih Rendy menjadi yang kedua dalam kariernya. Pemain asal Bitung Sulawesi Utara ini pernah menjadi best player pada Proliga tahun 2014. Dirinya mengaku terkejut bisa terpilih meraih trofi pemain terbaik.
“Semua karena Tuhan. Dari yang awalnya nggak ada harapan, justru akhirnya berhasil. Sejak awal karena kami siap menang. Kami kurang panas di set pertama, akhirnya bisa bangkit,” beber Rendy Febriant kepada Timlo.net, usai pertandingan.
“Saya merasa belum pantas menjadi pemain terbaik ini. Ya merasa masih punya kekurangan saja. Karena menjadi kapten ya mengalir saja saya harus memimpin tim ini,” imbuhnya.
Seperti halnya pemain putri Aprilia Manganang, Randy Febriant Tamamlilang juga berkeinginan untuk mencari pengalaman dengan bermain di luar negeri. Keputusan dipilihnya karena ingin menjadi atlet yang benar-benar dapat membanggakan Indonesia.
“Keinginan saya ingin main ke luar negeri sangat besar. Ada kejuaraan terdekat di China Taipei. Semoga saya bisa mewujudkan berkarier di luar negeri,” tandasnya.