Solo — Revisi Detailed Engineering Design (DED) Pasar Legi ditargetkan rampung Juli mendatang. Sedianya, proses tersebut diselesaikan paling lambat bulan Maret. Molornya pelaksanaan revisi DED disebabkan karena pembaruan perangkat lunak di Layanan Pengadaan Secara Elaktronik (LPSE) dari Pemerintah Pusat menimbulkan masalah di berbagai daerah termasuk Solo.
“Seharusnya lelang bulan November atau Desember kemarin. Tapi karena servernya error, baru bisa kita lelang bulan ini,” kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Subagyo, Senin (25/2).
Mengacu pada laman LPSE Solo, lelang Revisi DED Pasar Legi mulai tayang 28 Januari lalu. Lelang jasa senilai Rp 473.880.000 itu dijadwalkan selesai 23 April. Subagyo memperkirakan pengerjaan revisi membutuhkan waktu sekitar dua bulan.
“Mudah-mudahan Juni selesai sehingga bulan berikutnya bisa kita serahkan ke pusat untuk pengajuan anggaran,” kata dia.
Sebagaimana diketahui, pembangunan Pasar Legi pascakebakaran akan dilaksanakan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengaku tidak mampu membiayai pembangunan pasar yang terbakar akhir 2018 lalu itu.
“Perkiraannya butuh biaya Rp 117 Miliar. APBD kita tidak mampu,” kata dia.
Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartyasto Lukito pun pada beberapa kesempatan mengatakan siap membantu Pemkot Solo dalam merevitalisasi Pasar Legi. Pasar Induk di Solo itu termasuk dalam program prioritas penanganan bencana kebakaran yang menimpa enam pasar rakyat di seluruh Indonesia sepanjang 2018.
“Kalau cepat, kita bisa masukkan ke APBN Perubahan 2019,” kata dia.
Editor : Wahyu Wibowo