Solo – Sebanyak 88 peserta Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) paket C dinyatakan tidak lulus. Hal ini disebabkan karena sejumlah peserta tersebut tidak ikut serta dalam pelaksanaan ujian hari pertama.
Kepala Bidang Pendidikan Non Formal Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Surakarta, Wandowo, menjelaskan bahwa siswa-siswa tersebut terdiri dari tiga program. 6 peserta berasal dari program SMK, 10 dari program IPA, dan 72 lainnya dari program IPS. "Siswa yang tidak mengikuti ujian dinyatakan tidak lulus. Meskipun begitu, mereka masih mendapat kesempatan untuk mengikuti UNPK paket C tahap kedua pada bulan November mendatang.", tambahnya.
UNPK digelar di 2 lokasi sekolah, yaitu SMA Negeri 5 dan 6. Banyak peserta ujian datang terlambat, bahkan sampai 15 menit melebihi jadwal semula yaitu pukul 13.00 WIB. Hal ini diperparah dengan banyaknya siswa yang belum mengetahui di mana lokasi ruang ujian. Kebanyakan dari mereka mengalami kebingungan karena tidak melakukan survey lokasi terlebih dahulu. Bahkan beberapa yang ditemui mengaku salah lokasi ujian.
Wandowo mengungkapkan bahwa siswa dari pendidikan formal kurang sungguh-sungguh dalam mengikuti UNPK, banyak yang terlambat namun pihaknya akan tetap memberikan toleransi pelayanan kepada siswa yang sudah dua kali gagal ujian tersebut.
Ia menegaskan, “Ada sedikit perbedaan sistem penilaian dibanding tahun lalu. Mulai tahun ini diberlakukan sistem kredit mata pelajaran. Siswa yang belum lulus pada UNPK tahap I bisa mengulang pada tahap II untuk mata pelajaran yang nilainya di bawah ketentuan.”. Seperti misalnya apabila saat melaksanakan UNPK tahap 1 ini, siswa tidak lulus pada 3 mata pelajaran maka pada UNPK tahap kedua, siswa tersebut hanya mengulang 3 mata pelajaran yang tidak lulus tersebut. Total mata pelajaran yang diujikan dalam UNPK itu sendiri adalah 7.