Timlo.net--Sebuah video menjadi viral di Afrika Selatan. Video itu memperlihatkan seorang pendeta membangkitkan kembali seseorang yang diduga mati. Pendeta bernama Alph Lukau itu menumpangkan tangannya ke tubuh seorang pria yang dibaringkan di peti mati yang terbuka.
Pria itu secara tiba-tiba dan cukup dramatis berdiri. Dalam beberapa jam sejak video itu beredar, hashtag #ResurrectionChallenge menjadi trending di Twitter. Orang-orang membuat parodi yang disandingkan dengan screenshot Alph dalam video.
Sayangnya, kebangkitan yang viral ini justru merugikan Alph. Tiga rumah jenazah dikabarkan menuntut pendeta itu dengan tuduhan merusak reputasi mereka, tulis Metro.co.uk, Rabu (27/2). Ketiga rumah itu adalah Kingdom Blue, Kings & Queens Funeral Services dan Black Phoenix.
Ketiganya memberitahu media lokal di Afrika Selatan jika menuding gereja Alph, Alleluia Ministries International memanipulasi mereka. Kings & Queens berkata mereka didekati oleh orang-orang yang mengaku sebagai keluarga pria yang meninggal dalam video.
Orang-orang mengaku memiliki konflik dengan rumah jenazah lain. Kings & Queens merasa ditipu sehingga memberikan mobil jenazah untuk orang-orang ini. Orang-orang tersebut menempelkan stiker rumah jenazah Black Phoenix pada mobil jenazah itu. Jadi mobil itu terlihat seperti mobil jenazah asli.
“Kings and Queens Funeral Services ingin menjauhkan diri kami dari dugaan kebangkitan ini,” tulis perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
“Kami dalam proses mengambil langkah hukum untuk kerusakan jahat ini kepada image kami,” tambah rumah itu.
Pada Selasa (26/2), gereja Alleluia juga menjauhkan diri peristiwa itu. Mereka memberitahu media lokal jika itu bukan mujizat kebangkitan. Gereja itu menolak berkomentar terhadap kritik jika mereka menipu jemaat.
Para warganet membuat parodi dan sindiran untuk perilaku Alph itu. Seorang warganet membagi foto dirinya sendiri duduk di bak kamar mandi dengan wajah terkejut. Dia menulis, “Alarmku baru saja membangkitkan aku kembali.”
Editor : Ranu Ario