Wonogiri –Sepekan lebih, puluhan warga Dusun Joho Desa Gedawung Kecamatan Kismantoro bertahan dipengungsian dan tenda darurat yang disediakan BPBD Wonogiri. Sebab, tanah tempat tinggal mereka masih dinyatakan berbahaya. Sedangkan, Pemkab sendiri sampai saat ini belum dapat memastikan kapan puluhan KK tersebut dapat kembali kerumah mereka atau merelokasinya.
“Soal relokasi, kita melihat dulu perkembangannya. Karena kajiannya belum mengarah ke relokasi,” papar Kepala Pelaksana Harian BPBD Wonogiri Bambang Haryanto saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (1/3) petang.
Menurut dia, relokasi relokasi tidaklah mudah. Sebab, sebelumnya harus dilakukan terlebih dahulu serangkaian uji teknis mitigasi yang dilakukan oleh PVMPG Bandung. Berdasar pengalaman sebelumnya, kebanyakan warga terdampak enggan direlokasi dengan berbagai alasan.
Sedang, curah hujan yang tinggi juga menjadi faktor utama memicu adanya penurunan tanah disekitar lokasi bencana. Sehingga, lokasi itu rawan akan longsor.
“Tidak mudah, karena relokasi ini berkaitan dengan kehidupan sosial dan ekonomi pengungsi, . Mata pencahariannya, sawah ladangnya disitu,” jelasnya.
Oleh sebab itu pihaknya saat sekarang mengupayakan membuat tampingan-tampingan agar air tidak masuk ke dalam retakan tanah yang dapat menggemburkan struktur tanah dibawah lapisan tanah.
Dia menegaskan, bahwa sebelum ada rekomendasi dari pihaknya, warga setempat belum dapat diperbolehkan kembali menempati rumah mereka. Sebab, bahaya tanah longsor masih mengancam, karena penurunan tanah masih terjadi.
“Masih sangat bahaya sekali. Karena curah hujan juga masih tinggi. Tapi coba lihat 3-5 hari kedepan. Namun pada intinya, semua kebutuhan logistik pengungsi tercukupi, kita juga sudah menyiapkan pos kesehatan di Posko,” tandasnya.
Seperti diketahui, warga Dusun Joho Desa Gedawung Kecamatan Kismantoro diungsikan sejak Kamis(21/2). Pemkab menyediakan dua rumah warga dan tenda darurat untuk tempat pengungsian. Adapun warga yang mengungsi dengan jumlah 23 KK atau 79 jiwa. Dengan perincian 33 pria, 37 perempuan, 4 lansia, ibu hamil 2 orang, balita 6 orang, dan anak sekolah 12 orang.
Editor : Wahyu Wibowo