Solo — Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Solo akan membuat sekolah reksadana. Hal itu dilakukan untuk menjaring masyarakat yang ingin melakukan investasi dengan resiko rendah. Sebelumnya, BEI dinilai sukses menggelar program sekolah pasar modal.
“Strategi ini sebagai salah satu upaya kita untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, ” kata Kepala BEI Solo, M Wira Adibrata kepada wartawan, Sabtu (2/3).
Dirinya mengatakan, sekolah reksadana yang akan dilakukan pada periode Maret ini lebih untuk menjaring masyarakat yang masih enggan terjun berinvestasi di pasar modal. Pasalnya, dengan berinvestasi melalui reksadana dianggap memiliki resiko yang lebih rendah dibanding di pasar modal.
“Lebih tepatnya mungkin memberikan alternatif lain untuk berinvestasi kepada masyarakat. Karena reksadana bisa menjadi pilihan untuk berinvestasi dengan risiko lebih rendah dibanding pasar modal,” jelasnya.
Kendati demikian, ia mengaku rencananya tersebut masih akan dimatangkan. Termasuk berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan.
Sebagai informasi, reksadana adalah wadah pengelolaan dana atau modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh manajer investasi dalam bentuk portofolio seperti saham, obligasi maupun lainnya.
Editor : Dhefi Nugroho