Solo – Ketua Dewan Riset Nasional (DRN) Dr Bambang Setiadi, IPU menandaskan perguruan tinggi harus mempunyai kemampuan beradaptasi. Perguruan tinggi harus selalu tanggap terhadap perubahan.
“Hal itu salah satu pentingnya otonomi perguruan tinggi dalam dialektika pemikiran dan ide dalam suatu tata urutan sumberdaya manusia-inovasi,” ungkap Bambang dalam orasi Dies Natalis Ke 43 Universitas Sebelas Maret (UNS) di kampus UNS, Kentingan Solo, Senin (11/3).
Lebih lanjut Ia menyatakan, modal besar apa yang dibutuhkan untuk pembangunan masa depan? Sumberdaya manusia dan inovasi adalah modal utama pembangunan setelah era pemanfaatan sumberdaya alam terus mengalami depresiasi. Pengetahuan dapat berfungsi sebagai pengarah ekonomi jangka panjang, inovasi adalah pengarah utama pertumbuhan ekonomi kekuatan ekonomi dapat mengatur tujuan industri untuk menghasilkan ide-ide baru dan inovasi.

Bagaimana peran universitas? Menurut Bambang, peran univeritas, seperti Universitas Sebelas Maret didirikan, yaitu dipanggil oleh tanggung jawab kemasyarakatan dan tanggung jawab intelektualnya untuk melahirkan tenaga-tenaga pemikir, yang dengan pikirannya mampu menunjukkan jalan dan dapat menggerakkan masyarakat untuk membangun dengan visi baru, yaitu ekonomi berbasis inovasi.
“Universitas Sebelas Maret harus berubah dengan kecepatan yang tidak biasa,” tandas Ketua DRN.
Selain mempertahankan misi utama mendidik generasi berikutnya dan membentuk budaya-budaya baru bersumber dari pengetahuan, menurut Bambang, UNS harus terus berkembang lebih kuat mendorong inovasi dalam pembangunan ekonomi. Karena kebebasan bidang penelitian, pengajaran dan pendidikan itu merupakan dasar utama dalam kehidupan perguruan tinggi, maka pihak pemerintah dan universitas, dalam bidang kompetensi masing-masing harus bersama-sama menjamin dan saling mematuhi.
Editor : Wahyu Wibowo