Timlo.net--Huawei sudah sejak lama dirumorkan mengembangkan sistem operasi sendiri. OS itu dikatakan bisa menggantikan Android untuk smartphone mereka. Sekarang perusahaan itu membenarkan hal ini. OS itu berfungsi sebagai alternatif untuk Android dalam skenario terburuk. Misalnya jika Huawei tidak bisa lagi membeli lisensi Android.
Skenario ini hampir menjadi kenyataan untuk ZTE. Perusahaan itu terkena sanksi oleh Amerika Serikat (AS). Alasannya karena mereka melanggar kesepakatan awal di antara keduanya. ZTE lalu bisa menyelesaikan masalah itu dengan pihak berwenang dan bisa mengoperasikan bisnisnya sekali lagi.
Huawei membenarkan jika mereka mengembangkan sistem operasi untuk smartphone dan komputer, tulis Ubergizmo, Kamis (14/3). OS itu dikembangkan terutama karena ketegangan antara Huawei dan AS.
“Kami sudah mengembangkan sistem operasi kami sendiri, jika ternyata kami tidak bisa menggunakan lagi sistem ini [Android], kami akan siap dan memiliki rencana B,” ujar kepala seluler Huawei Richard Yu Chengdong.
Seorang juru bicara Huawei menambahkan Huawei tidak ingin memakai OS itu. Dia menambahkan jika Huawei mendukung sistem operasi yang saat ini digunakan sepenuhnya. “Kami suka menggunakan sistem itu dan para pengguna kami menyukainya. Android dan Windows akan selalu menjadi pilihan pertama kami,” ujar sang juru bicara.
Ketegangan antara AS dan Cina meningkat. Huawei sendiri kerap bermasalah dengan pemerintah AS. Tidaklah mengherankan jika perusahaan itu menggarap OS alternatif sebagai langkah antisipasi.