Timlo.net--Aplikasi antivirus dimaksudkan untuk memberikan ketenangan pikiran pada pengguna. Terutama saat mereka membuka link atau email yang mencurigakan tanpa perlu kuatir. Karena mereka tahu perangkat mereka terlindungi. Sayangnya ada banyak aplikasi antivirus di luar sana sehingga kita bingung memilih yang mana. Yang menyedihkan adalah sebagian besar antivirus untuk Android di luar sana ternyata aplikasi palsu.
Kesimpulan ini berasal dari uji coba yang dilakukan perusahaan Austria, AV-Comparatives. Perusahaan itu bergerak khusus di bidang uji coba antivirus. Dari 250 aplikasi antivirus Android yang mereka uji, sebanyak dua pertiga aplikasi adalah aplikasi palsu. Perusahaan itu memberikan aplikasi-aplikasi ini malware. Mereka ingin melihat apakah aplikasi itu bisa mendeteksi virus. Hanya 80 aplikasi antivirus yang bisa mendeteksi.
Tapi, 80 aplikasi itu hanya bisa mendeteksi 30 persen malware. Sisanya bisa merusak smartphone dengan leluasa. Perusahaan itu juga menemukan beberapa aplikasi antivirus yang tidak menscan malware sama sekali. Mereka hanya membuat whitelist atau blacklist berdasarkan nama file yang discan. Hasilnya, beberapa aplikasi atau file dianggap sebagai virus hanya karena namanya tidak ada dalam daftar whitelist, tulis Ubergizmo, Jumat (15/3).
Hal lain yang mengejutkan adalah sejumlah aplikasi diciptakan oleh programmer yang sama dengan susunan yang sama. Aplikasi-aplikasi itu terlihat mirip dan tujuannya hanyalah menampilkan iklan dan bukan memberikan perlindungan yang nyata.