Karanganyar — Tiga bocah tewas akibat tenggelam di kubangan bekas galian C di Gondangrejo, ternyata sempat menyaksikan aksi pemotor trail offroad. Mereka lalu bermain di sekitar kubangan di area para offroader beraksi.
“Komunitas trail sudah izin dua pekan sebelumnya. Nah, kemarin offroader memakai area dekat kubangan. Sekitar 500 sepeda motor trail menggunakannya,” kata Ketua Rt 05/Rw VII Kampung Ngledok, Warto kepada wartawan, Senin (18/3).
Tiga korban tewas itu beralamat di Dusun Ngledok Rt 05/Rw VIII Desa Jatikuwung, yakni Tito Aji Suhartanto (9), Muh Arfian Anugrah (10), dan Fadli Ardian Putra (9). Menurut penuturan saksi, ketiganya berpamitan ke orangtua untuk pergi bermain ke Taman Jaya Wijaya, Mojosongo, Solo pada Minggu (17/3) siang. Namun, mereka tidak kunjung pulang hingga pukul 18.00 WIB. Lantaran khawatir, para orangtua mencari mereka di sana.
Ternyata, tak menemukan para korban meski pencarian sudah diperluas. Pada Senin (18/3) sekitar pukul 01.30 WIB, muncul informasi temuan tiga sepeda onthel milik korban di dekat lubang bekas galian C Dukuh Banyubiru. Lokasinya 1 kilometer dari rumah para korban. Lantas, mereka mencari di sekitar lokasi, termasuk di kubangan air. Temuan jasad Tito mengawali temuan dua korban lainnya.
“Kepala Tito menyembul di kubangan. Kemudian semua ikut mencari dengan bantuan aparat,” katanya.
Usai dievakuasi, ketiganya diserahkan ke keluarga untuk proses pemakaman. Terkait korban ditemukan di kubangan, ia menduga ketiganya menonton aksi para offroader di lokasi sebelum menemui ajal. Apalagi, ada rekaman video para korban sedang asyik menonton para offroader beraksi pada Minggu (17/3) siang. Setelah puas menonton, mereka lalu bermain air kubangan.
“Sebenarnya ada empat bocah. Yang satu pulang duluan karena sudah maghrib. Sempat mengajak ketiga korban pulang. Tapi tidak digubris,” lanjutnya.
Ia mengatakan, pencarian korban dibantu para rider trail. Orangtua juga sempat mengunggah ke media sosial, terkait anaknya yang hilang.
Editor : Wahyu Wibowo