Solo – Sering kita lihat pada hari minggu pagi area Stadion Manahan dipadati dengan pedagang. Mulai dari pedagang makanan, pedagang pakaian, hingga pedagang yang menjual alat-alat rumah tangga. Kadang sedikit tidak masuk akal, area Stadion Manahan yang harusnya menjadi tempat olahraga malah justru ramai dengan adanya pasar tiban, berikut penelusurannya oleh Timlo.net
Stadion Manahan seperti kita tahu merupakan salah satu kebanggaan masyarakat kota Solo. Stadion berkapasitas 75.000 orang ini dahulunya merupakan arena untuk pacuan kuda dan juga untuk berolahraga. Stadion Manahan menjadi pilihan bagi masyarakat Solo yang ingin berolahraga lari, jogging ataupun bermain basket dikarenakan area ini menyediakan segala fasilitas bagi masyarakat yang ingin berolahraga, mulai dari trek lari, velodrom, lapangan sepak bola, lapangan basket, hingga lapangan voli, maka sungguh sangat layak jika masyarakat Solo memakai Stadion Manahan sebagai sarana ber-olahraga. Dan sekarang ini setiap hari minggu pagi Stadion Manahan dipadati oleh masyarakat yang ingin ber-olahraga.
Melihat perkembangan tersebut, tentunya masyarakat yang mempunyai jiwa berdagang tidak tinggal diam, seperti di analogikan dalam sebuah peribahasa, ada gula ada semut. Mungkin begitupulalah yang terjadi pada padangan para pedagang bahwa adanya kerumunan massa yang begitu banyak menjadikan lahan bisnis yang menguntungkan. Lalu muncul-lah pedagang kaki lima yang berjualan di area Stadion Manahan. Dengan menjajakan makanan dan minuman para pedagang berharap bahwa para masyarakat yang ber-olahraga akan mampir sembari melepas lelah setelah ber-olahraga.
Seiring perkembangannya, area Stadion Manahan pada hari minggu semakin ramai dikunjungi. Tentu saja membuat para pedagang memeras otaknya untuk tidak hanya merambah ke bisnis jualan makanan saja namun mencoba mengkondisikan komoditi yang dijual dipasar untuk juga dibawa ke area Stadion Manahan. Ternyata sekali lagi menunjukkan sebuah keberhasilan yang luar biasa. Dari mulai tahun 1998 hingga sekarang ini perkembangannya semakin meningkat. Bahkan sekarang ini area dalam Stadion Manahan yang dulu masih bisa dipakai untuk trek lari sekarang sudah sesak penuh oleh kehadiran pedagang yang menjajakan barang dagangan mereka. Sebuah ungkapan yang dilontarkan Hendra (17), “Semua ada disini”, benar menggambarkan kondisi pedagang yang menjual segala apa yang dibutuhkan, mulai dari makanan, minuman, pakaian, tas, aksesoris wanita, hingga menjual DVD film serta menjajakan undangan pernikahan.
Perkembangan Stadion Manahan ini sungguh sangat menguntungkan apalagi di sektor bisnis, karena memberikan sebuah lahan subur bagi para usahawan yang ingin mencoba peruntungannya berdagang di kota Solo. Melihat perkembangannya kedepan Sunday Market ini akan tetap diminati oleh masyarakat Solo dan sekitarnya.