Wonogiri – Sungguh ironis kenyataan yang terjadi pada wajah Kota Wonogiri. Belum ada dua minggu menerima penghargaan Adipura, sampah kembali menjejali beberapa sudut kota.
Tebaran sampah paling kentara tampak pada Jembatan Jurang Gempal yang melintang di atas aliran Sungai Bengawan Solo. Di sisi samping kanan dan kiri bahu jembatan, aneka jenis sampah mulai dari plastik, sisa makanan hingga botol bekas air mineral berserakan dan kerap menimbulkan bau menyengat.
Kenyataan yang tak jauh berbeda terlihat pula di sekitar Alun-alun Giri Kridha Bhakti. Khususnya di pelataran panggung sisi utara dan sepanjang saluran selokan yang mengitarinya. Di tempat ini sampah jenis plastik dan sisa makananlah yang mendominasi.
“Baunya luar biasa Mas menyengat, apalagi kalau pas tengah hari panas, baunya terbawa angin, kalau tidak menutup hidung saya sudah tak kuat nahan,“ tutur Mardiyanto, warga Desa Pandeyan, Kecamatan Jatisrono, Selasa (19/6).
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Wonogiri, Sri Wahyu mengatakan kesadaran masyarakat dalam hal mengelola sampah memang masih kurang. “Dalam P2 (penilaian Adipura tahap ke-2 –Red) diakui kesadaran masyarakat untuk mengatur sampah bisa dikatakan kurang, termasuk di Jembatan Jurang Gempal dan sekitar Alun-alun. Sebenarnya ironis, sebab baru saja kita menerima penghargaan adipura, “ terangnya.
