Timlo.net--Sebagian alat kelamin pria di India ini terpaksa diamputasi. Pria itu ereksi selama dua hari dan alat kelaminnya mengalami pembusukan.
Pria berusia 52 tahun yang tidak disebutkan namanya itu datang ke doketer karena dia tidak bisa meredakan ereksinya yang menyakitkan. Dokter segera menguras darah dari alat kelamin pria itu. Tapi karena ceroboh, dia meninggalkan kateter di dalam dan membalut alat kelamin dengan kencang. Akhirnya sang pasien mengalami pembusukan.
Dokter tidak punya pilihan lain tapi mengamputasi bagian alat kelamin yang membusuk. Alat kelamin pria itu menunjukkan tanda kerusakan jaringan yang parah karena turunnya sirkulasi darah yang akut.
Kasus yang sangat tidak lazim ini terjadi di King George’s Medical University di Lucknow, India utara. Detil kasus itu termuat dalam the British Medical Journal edisi Maret 2019.
Pria itu mengalami priapisme, istilah medis untuk ereksi yang menyakitkan dan berdurasi lama, tulis Mirror.co.uk, Kamis (4/4). Penyebab priapisme pada pasien ini tidak diketahui. Tapi para ahli menganggap ereksi yang berdurasi lebih dari 48 jam merupakan kasus darurat medis.
NHS menulis jika priapisme bisa disebabkan karena penyakit sel sabit atau oleh penggunaan obat disfungsi ereksi yang legal maupun ilegal, termasuk Viagra.
“Kami mengangkat kateter uretranya,” tulis Dr. Saqib Mehdi dalam laporan artikel di jurnal itu.
“Tapi warna hitam pada kelenjar alat kelamin masih tetap ada hingga keesokan harinya dan garis demarkasi menjadi terlihat antara kelenjar itu dan ujung alat kelamin,” lanjut dokter itu.
Tiga minggu setelah operasi, pria itu bisa buang air kecil seperti biasa dan memiliki luka yang sehat. Dr. Saqib menyimpulkan jika kateter dan perban yang kencang yang dipasang setelah prosedur yang memicu pembusukan pada pasien.
Editor : Ranu Ario